TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Susun Akuarium secara sukarela mencopot baliho dan spanduk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang sebelumnya dipasang di lingkungan kampung.
Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri, Darma Diani, menyatakan bahwa tindakan pencopotan dilakukan dengan keikhlasan warga. Sebelumnya, baliho dan spanduk AMIN tersebut sudah dicopot dari dinding pada malam sebelumnya, namun sekarang warga diminta juga untuk mencopot yang dipasang di pagar kampung.
Lebih lanjut, di manakah sebenarnya Kampung Susun Akuarium, benarkah sebelumnya pernah digusur?
Sempat Digusur
Pada Agustus 2021, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Akuarium di Jakarta Utara. Dalam peresmian tersebut, Anies mengakui bahwa warga Kampung Akuarium telah melewati ujian yang tidak ringan selama beberapa dekade.
Sebelum diresmikan oleh Anies, kampung ini pernah mengalami penggusuran pada masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kawasan ini awalnya merupakan Laboratorium voor Onderzoek der Zee, lembaga penelitian laut Hindia Belanda. Namun, setelah ditutup pada akhir 1970-an, masyarakat menduduki kawasan tersebut sebagai tempat tinggal mereka sejak tahun 1980-an.
Gugatan Warga
Usai penggusuran oleh Gubernur Ahok pada April 2016, warga Kampung Akuarium kembali membangun tenda-tenda di bekas kampung yang telah rata dengan tanah. Pada Oktober 2016, warga menggugat Ahok dan beberapa pejabat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mereka menganggap penggusuran tersebut dilakukan sewenang-wenang, tanpa memberikan kompensasi yang layak.
Dibangun Kembali
Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017 memberikan harapan bagi warga Kampung Akuarium. Anies berkomitmen merevitalisasi kawasan tersebut lengkap dengan pemukiman warga.
Pembangunan kampung susun dimulai pada 17 Agustus 2020, dengan peletakan batu pertama. Setahun kemudian, pada 17 Agustus 2021, Kampung Susun Akuarium diresmikan oleh Anies.
Pada Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelesaikan dua dari lima blok Kampung Susun Akuarium. Gubernur Anies Baswedan secara simbolis menyerahkan 107 unit hunian kepada warga.
Masing-masing unit vertikal terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, dan balkon. Meskipun hanya sebagian unit yang digunakan sebagai tempat tinggal, warga menganggap ini sebagai tonggak bersejarah dalam perjalanan mereka dari penggusuran hingga mendapat hunian baru.
Pembangunan kampung ini dilakukan oleh PT Almaron Perkasa dengan dana kewajiban pengembang. Kampung Susun Akuarium, yang terletak di lahan seluas 10.575 meter persegi, akan dikelola oleh koperasi yang dibentuk oleh warga setempat.
Proses perizinan dan sertifikasi laik fungsi dilakukan pada Maret dan Agustus 2021. Kampung Susun Akuarium diharapkan menjadi rujukan baru dalam pengelolaan kawasan permukiman yang inklusif dan berkelanjutan.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | ADAM PRIREZA | M ROSSENO AJI
Pilihan editor: Bawaslu Tutup Kasus Spanduk dan Baliho AMIN di Kampung Susun Akuarium, Ini Alasannya