TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah seniman mengaku resah atas potensi penurunan minat penonton pertunjukan seni akibat kenaikan harga tiket. Hal ini menyusul kebijakan Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Kebudayaan DKI yang menaikkan harga sewa sejumlah gedung pertunjukan, termasuk fasilitas Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki atau TIM.
Salah satu seniman yang mengungkap hal itu ialah Butet Kartaredjasa. "Ya, nanti efeknya pasti ke sana. Harga produksi pertunjukan jadi lebih mahal," kata Butet saat dihubungi via telepon, Senin 15 Januari 2024.
Menurut Butet, kenaikan tarif sewa sejumlah gedung kesenian menjadi beban baru bagi para seniman. Pasalnya, dalam suatu pertunjukan, seniman mesti mengeluarkan biaya produksi yang besar sekaligus biaya operasional, meliputi ongkos listrik, kebersihan, dan keamanan.
Tak hanya Butet, kekhawatiran yang sama juga dialami Muhammad Amrullah, musisi Betawi kontemporer. Dia menilai bahwa jumlah penonton pentas seni dapat menurun seiring dengan kenaikan harga tiket.
"Kalau soal kesenian Betawi, biasanya penuh kalau ada yang gratis. Itu pun tergantung tempat dan waktu yang memang jelas ada pengunjung," ujar pria yang akrab disapa Bang Kojek itu dalam pesan tertulisnya kepada TEMPO.
Penyanyi rap itu menilai bahwa pertunjukan seni tradisional berbayar cenderung diabaikan oleh calon penonton. Dengan demikian, dia pesimistid ihwal apresiasi terhadap seni tradisional jika masyarakat yang ingin menontonnya saja perlu merogoh kocek yang besar. "Peraturan ini adalah perda yang membunuh perlahan seniman," tuturnya.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan DKI mengumumkan penyesuaian tarif retribusi sejumlah gedung yang dikelolanya. Pengaturan soal tarif retribusi yang baru itu tertuang dalam Perda DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Kenaikan tarif retribusi itu meliputi tarif penyewaan gedung yang secara detail dimuat dalam pengumuman yang disampaikan Dinas Kebudayaan DKI melalui akun Instagram resmi @disbuddki.
Baca halaman berikutnya: rincian tarif penyewaan gedung yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI