Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Dugaan Bullying oleh Anak Vincent Rompies di Binus yang Viral di X

image-gnews
SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Iklan

Kronologi Bullying yang Diduga Melibatkan Anak Vincent Rompies

Akun @BosPurwa kemudian kembali menyebarkan informasi terbaru melalui unggahannya pada hari ini, Senin, 19 Februari 2024. Dalam cuitan terbarunya, akun tersebut mengunggah empat foto yang terdiri dari foto yang menceritakan kronologi kejadian, foto sekumpulan anak muda, serta dua foto korban yang terbaring di rumah sakit.

Tak sampai situ saja, dia juga meminta agar pihak berwenang melakukan pemeriksaan atas perundungan yang diduga melibatkan anak Vincent Rompies.  "Izin pak Kapolri @ListyoSigitP Cc @DivHumas_Polri @_poldabanten. Mohon dilakukan pendalaman," tulis @bospurwa.

Dari foto yang dibagikan, terkuak bahwa aksi bullying ini dilakukan oleh sebuah geng bernama Geng Tai (GT) yang terdiri dari siswa-siswa senior atau anak kelas 3 SMA. Geng ini disebut kerap berkumpul setiap pulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mengandung unsur kriminal.

“Mereka berkumpul di toko belakang sekolah bernama Warung Ibu gaul (WIG) setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kekerasan, merokok di bawah umur dan vaping,” tulis foto yang berisi kronologi kejadian.

Adapun insiden kekerasan tersebut dilaporkan terjadi pada tanggal 2 Februari 2024, dengan 40 orang saksi mata yang berasal dari adik-adik kelas mereka di sekolah. Korban diduga menjadi sasaran tindakan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Korban diduga "Dicekik, dipukul, orang-orang yang hadir hanya tertawa saat mengambil gambar dan video pemukulan. Ada juga yang makan sambil diikat di tiang dan dipukul menggunakan kayu," tulis keterangan di unggahan tersebut.

Manajemen Sekolah dan Vincent Rompies Belum Buka Suara

Terkait hebohnya kasus bullying tersebut, pengelola Sekolah Internasional Binus School yang berada di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan itu enggan ditemui wartawan.  Dari pengamatan TEMPO di sekolah, sampai saat ini masih terdapat beberapa aktivitas di sekolah ini. Kendaraan mewah pun terlihat mondar mandir keluar masuk.

Namun petugas keamanan yang enggan disebut namanya tidak memperbolehkan wartawan untuk masuk dan menemui kepala sekolah untuk melakukan konfirmasi tentang peristiwa bullying tersebut.

Sementara itu., hingga kini Vincent Rompies juga belum memberikan keterangan atas kejadian yang diduga melibatkan anaknya. Namun, unggahan terakhir Vincent Rompies di Instagram pun langsung dibanjiri kritik netizen.

"Di Twitter tuh katanya anak lo pembully, tolong diajarin bahwa manusia itu sama di mata Tuhan," tulis netizen @risajinnius.

“Bang Vincent, beneran itu anak anang ikut terlibat pembully-an?? Wah parah sih kalo beneran! Tolong jgn diumpetin anaknya kalo beneran ya bang. Pembully ngga pantas untuk dilindungi!” tulis @prettyladies2025.

“kalo sampe bener anak lo, lost respect bgt gue bang jujur, gue boikot semua acara yg ada lo nya gmau gue tonton,” tulis @elquibrium.

“Tolong ajarin anak loe yg sok itu utk berperilaku baik... mau jadi Mario Dandy jilid 2? Mukulin junior pake kayu, divideoin, mukulin rame2, disundul rokok, sampe ngancem bunuh adik korban yg masih kelas 6 SD... pls @binusschoolserpong tolong keluarin dan lapor polisi,” tulis @santyalfian

RIZKI DEWI AYU | INTAN SETIAWANTY | MUHAMMAD IQBAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

2 hari lalu

Sejumlah peserta didik baru mengikuti upacara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 48 perwakilan dari 384 peserta didik baru mengikuti upacara yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.


Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

2 hari lalu

seorang siswa mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) Massal di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa 5 Agustus 2014. TEMPO/Hariandi Hafid
Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?


Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

11 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

15 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

17 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.


BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

26 hari lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.


Natasha Rizky Akui Lebih Mandiri dan Belajar Tidak Bergantung Lagi dengan Desta

35 hari lalu

Natasha Rizky menjadi bintang tamu di kanal YouTube VINDES (Vincent dan Desta) yang tayang pada Senin, 8 April 2024. Dok YouTube VINDES
Natasha Rizky Akui Lebih Mandiri dan Belajar Tidak Bergantung Lagi dengan Desta

Natasha Rizky mengungkapkan perubahan hidupnya setelah berpisah dengan Desta saat menjadi bintang tamu di program Vindes.


BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

40 hari lalu

BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

BINUS University kembali meraih penghargaan Global Most Innovative Knowledge Enterprise (MIKE) 2023 yang ke-6 kalinya berturut-turut sejak 2018


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

40 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

40 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.