Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hubungan Bandar Narkoba Fredy Pratama, AKP Andri Gustami, hingga Fajar Reskianto si Pedagang Bakso

image-gnews
Terdakwa mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Andri Gustami (tengah) berjalan seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Kamis 29 Februari 2024. Andri Gustami divonis hukuman mati oleh majelis hakim karena terbukti meloloskan pengiriman 150 kg narkotika jenis sabu-sabu dan 2.000 pil ekstasi dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Terdakwa mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Andri Gustami (tengah) berjalan seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Kamis 29 Februari 2024. Andri Gustami divonis hukuman mati oleh majelis hakim karena terbukti meloloskan pengiriman 150 kg narkotika jenis sabu-sabu dan 2.000 pil ekstasi dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ajun Komisaris Polisi atau AKP Andri Gustami, terpidana hukuman mati dalam kasus narkoba, dalam memuluskan perdagangan narkotika tidak terhubung langsung dengan Fajar Reskianto. Kepala Satuan Narkoba Polres Lampung Selatan itu divonis hukuman mati pada 29 Februari 2024.

Kuasa hukum Fajar Reskianto, Adiwidya Hunandika, membenarkan bahwa penangkapan kliennya itu menjadi pintu masuk membongkar keterlibatan AKP Andri Gustami. "Kalau hubungan (Andri sama Fajar), ada, tapi jauh. Enggak berhubungan langsung. Kalau dikaitkan dengan barang (narkoba) ada," kata Adiwidya, saat dihubungi pada Selasa, 5 Maret 2024.

Adiwidya menjelaskan, Fajar berhubungan langsung dengan Rivaldo Milliandri G. Silondae alias Kif. Kif meminta bantu seseorang untuk pekerja sebagai kurir. Saat itu mereka bertemu Fajar, penjual bakso di Jawa Timur. Setelah dari Jawa Timur, Fajar bertolak ke Lampung Selatan untuk beroperasi menjalankan penjualan narkoba tersebut.

Jaringan peredaran barang haram itu dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama, gembong narkoba yang belakangan mendapat julukan Escobar Indonesia. "Awalnya yang ditangkap itu Fajar. Kalau Fajar kaitannya dengan Kif. Yang berhubungan dengan AKP (Andri Gustami) itu melalui Kif," tutur dia.

Fajar dituntut dalam dakwaan primer Pasal 114 Undang-Undang tentang Narkotika. Dia dituntut hukuman penjara seumur hidup. Tuntutan tersebut dibacakan dalam sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung, Selasa, 24 Oktober 2023. Vonis itu jatuh setelah kasus Fajar terkuak sebagai kurir narkoba jenis sabu seberat 21 kilogram.

Supaya jejaring ini terus terhubung, dalam artikela "Operasi Memburu Geng Motor Escobar" di majalah Tempo, terungkap mereka berkomunikasi menggunakan aplikasi Blackberry Messenger (BBM) Enterpise, Thereema, sampai Wire. Operasi ini terbongkar setelah polisi mencokok Fajar di Jakarta. Fajar diminta mengunduh aplikasi BBM supaya berkomunikasi dengan "The Secret" atau "Koko Malaysia", yang dikontrol oleh Kif. Belakangan terkuak "The Secret" adalah Fredy Pratama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kif juga merayu Andri Gustami supaya memuluskan pengiriman sabu. Andri menerima tawaran ini, dan akhirnya berhasil meloloskan paket sabu dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, ke Pelabuhan Merak, Banten. Bergabung dua bulan, Andri berhasil memuluskan pengirman 100 kilogram sabu. Fredy mengupahnya sebesar Rp 800 juta.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Wahyu Widada mengatakan, bahwa Fredy Pratama sebagai mastermind. tak untuk di balik operasi peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang itu adalah Kif. Adapun barang yang disita dari sindikat ini 10,2 ton sabu-sabu dan 116 ribu butir ekstasi.

Sementara Andri Gustami bertugas mengawal pengiriman sabu-sabu dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Wahyu mengatakan Andri ikut terlibat dalam meloloskan peredaran narkoba dengan menerima imbalan. "Sudah tahu tugasnya memberantas narkoba, kok ikut-ikutan," tutur dia, saat wawancara khusus dengan majalah Tempo, Jumat, 22 September 2023.

Wahyu menerangkan bahwa keterlibatan Andri Gustami karena diiming-imingi uang. Dia menyebutkan bahwa upah yang didapat Andri sebesar Rp 8 juta per kilogram sabu. Dia mengatakan Andri Gustami seharusnya melakukan pemberantasan. Dia menyebutkan bawahannya itu berkhianat kepada tugasnya.

Pilihan Editor: Divonis Mati, Kekayaan AKP Andri Gustami yang Dilaporkan di LHKPN Hampir Rp 1 Miliar Punya 3 Mobil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

1 hari lalu

Direktorat Tindak Pindana Narkoba Bareskrim Polri menggelar konferensi pers soal Penungkapan Clandestein Lab Narkoba Jaringan Hydra dan Fredy Pratama pada Senin, 13 Mei 2024. Acara ini berlangsung di Villa Sunny Cangu, Bali. Foto: Divisi Humas Polri
Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

Bareskrim Polri bersama dengan Bea Cukai dan Imigrasi membongkar pabrik ganja hidroponik di Bali. Dipasarkan lewat grup Telegram.


5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

1 hari lalu

Hutan Bambu Lumajang. Disparbud.lumajangkab.go.id
5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.


Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

1 hari lalu

Direktorat Tindak Pindana Narkoba Bareskrim Polri menggelar konferensi pers soal Penungkapan Clandestein Lab Narkoba Jaringan Hydra dan Fredy Pratama pada Senin, 13 Mei 2024. Acara ini berlangsung di Villa Sunny Cangu, Bali. Foto: Divisi Humas Polri
Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

Dit Narkoba Bareskrim Polri menangkap 1 buronan kasus clandestine laboratorium Sunter, Jakarta Utara, yang dikendalikan oleh tersangka Fredy Pratama.


Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

1 hari lalu

Masjid Istiqlal menjadi cita-cita kemerdekaan Indonesia untuk membangun sebuah masjid besar di Jakarta. Letaknya berdampingan dengan Gereja Katedral di Kecamatan Sawah Besar untuk menunjukkan bentuk kerukunan beragama. Masjid Istiqlal memiliki luas bangunan 24.200 meter persegi di atas tanah 9,8 hektare. Kapasitas jamaahnya sendiri mencapai sekitar 200.000 orang. Shutterstock
Tangkap 2 Juru Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Sebut Satu Pelaku Positif Narkoba

Polisi ringkus dua juru parkir liar di depan Masjid Istiqlal. Salah satu pelaku positif menggunakan narkoba.


Epy Kusnandar Ditangkap, Akui Kehidupannya Sedang di Bawah Sampai Minta Diongkosi ke Garut

2 hari lalu

Pemain film Preman Pensiun, Epy Kusnandar, pernah divonis penyakit kanker yang menyerang bagian otaknya pada tahun 2010 silam. Epy menjalani serangkaian pengobatan dokter dan  alternatif, yang kini dinyatakan sembuh dari penyakitnya. TEMPO/Nurdiansah
Epy Kusnandar Ditangkap, Akui Kehidupannya Sedang di Bawah Sampai Minta Diongkosi ke Garut

Epy Kusnandar mengakui kehidupannya sekarang sedang berada di bawah dan berharap dapat pekerjaan baru.


Epy Kusnandar Ditangkap, Karina Ranau Pasang Badan dan Tulis Pesan Menohok

2 hari lalu

Epy Kusnandar dan Karina Ranau. Foto: Instagram.
Epy Kusnandar Ditangkap, Karina Ranau Pasang Badan dan Tulis Pesan Menohok

Usai penangkapan Epy Kusnandar, Karina Ranau terlihat menutup kolom komentarnya termasuk Instagram milik suaminya.


Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

3 hari lalu

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.


Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

3 hari lalu

Aktor, Epy Kusnandar memegang Piala Vidia FFI 2013 usai memenangkan Kategori Pemeran Utama Pria pada malam penganugrahan Piala Vidia FFI 2013 di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, (27/11). TEMPO/Nurdiansah
Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

Epy Kusnandar yang terkenal dalam Preman Pensiun diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Namun, tak hanya Preman Pensiun, ia kerap membintangi film-film lain.


Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

3 hari lalu

Epy Kusnandar sempat menderita kanker otak pada 2010. Kala itu bahkan dokter memvonisnya hanya bertahan hidup selama empat bulan saja. Namun, Epy tidak menyerah dan terus berusaha untuk sembuh. Ia menjalani terapi herbal akar sidaguri dan mengonsumsi sarang semut setiap hari. Hingga kini, pemeran Muslihat dalam film Preman Pensiun ini masih sehat. TEMPO/Nurdiansah
Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

Aktor Preman Pensiun, Epy Kusnandar ditangkap polisi karena dugaan terlibat penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya, Ammar Zoni dan Rio Reifan dicokok pula


Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

4 hari lalu

Epy Kusnandar sempat menderita kanker otak pada 2010. Kala itu bahkan dokter memvonisnya hanya bertahan hidup selama empat bulan saja. Namun, Epy tidak menyerah dan terus berusaha untuk sembuh. Ia menjalani terapi herbal akar sidaguri dan mengonsumsi sarang semut setiap hari. Hingga kini, pemeran Muslihat dalam film Preman Pensiun ini masih sehat. TEMPO/Nurdiansah
Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

Epy Kusnandar dan pemain sinetron Preman Pensiun lainnya ditangkap polisi terkait dugaan penyalahgunaan narkoba