Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan TPPO Modus Magang Ferienjob, Cerita Mahasiswa Jambi Bayar Puluhan Juta

image-gnews
Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cerita mengenai dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang mahasiwa di Jerman kian mengemuka. Salah satu kampus yang mengirim mahasiswa ke Jerman untuk ikut ferienjob adalah Universitas Jambi.

Tania—bukan nama sebenarnya—turut mengikuti program ferienjob ini tahun lalu. Ia bercerita dipekerjakan di Auto-Kabel, perusahaan pengembang suku cadang mobil.

"Bukan rakit rangka mobil. Tugas kami cuma pasang label di rangka bagian dalam, kayak barcode gitu," kata dia kepada Tempo, melalui sambungan telepon, Jumat, 22 Maret 2024. Ini sebuah pekerjaan yang sangat berbeda dengan bidang keilmuan yang dipelajari di kampusnya.

Ferienjob merupakan kerja paruh waktu selama tiga bulan yang biasa diikuti mahasiswa di Jerman saat musim libur. Jenis pekerjaan yang dilakukan umumnya mengandalkan tenaga fisik atau kerja kasar. 

Dalam pekerjaan ini, dia digaji dengan mata uang Euro. Setiap bulan dia menerima sekitar Rp 30,5 juta. Dia dan rekan lainnya dari berbagai kampus mendapat pekerjaan sama. "Setiap minggu diberi uang saku, tapi nanti ada pemotongan di gaji," tutur dia.

Rogoh Kocek Puluhan Juta Sebelum Terbang ke Jerman

Program Ferienjob Tania dan rekannya ketahui dari Instagram resmi Universitas Jambi. Setelah daftar, dia diterima sebagai salah satu peserta dari 80 mahasiswa. "Awalnya kami ragu, tapi disuruh bayar. Katanya biar urusannya lancar," tutur dia.

Begitu diterima sebagai peserta Ferienjob, Tania bergegas mengurus visa, paspor, tiket, dan perlengkapan perjalanan. Total duit yang dia habiskan mengurus semua itu ditambah tiket pesawat mencapai Rp 36 juta. "Bayar LoA (letter of acceptance/surat tanda diterima magang) Rp 1,7 juta," tutur dia.

Para mahasiswa magang juga diminta membayar biaya kontrak 350 Euro (Rp 5,9 juta). Namun, di awal mereka hanya memberi 250 Euro. "Tapi pas pulang kami diminta tambah 100 Euro," ujar dja.

Selain itu, Tania menuturkan ia dan peserta magang ferienjob lainnya diminta membayar Rp 5,1 juta per bulan untuk biaya sewa tempat tinggal selama di Jerman. Uang itu diberikan kepada koordinator yang mengurus mereka.

Koordinator ini juga menawarkan mahasiswa menggunakan dana talangan jika tak punya uang untuk membeli tiket pesawat keberangkatan ke Jerman. Setiap bulan mereka harus mengganti duit talangan itu dari gaji mereka hingga harga pesawat itu lunas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau saya kemarin pakai dana sendiri, jadi enggak masalah sama mereka," ucapnya.

Tania berangkat ke Jerman pada Oktober 2023. Dari Jambi menuju di Jakarta dia menggunakan Lion Air. Di perjalanan berikutnya, Jakarta-Jerman, dia menumpang pesawat Etihad dan mendarat di Bandara Internasional Frankfurt, Jerman.

Ferienjob Diminati Mahasiswa dari Berbagai Universitas

Dalam perjalanan ke Jerman, Tania bertolak bersama dua mahasiswa lain asal Universitas Negeri Semarang. Ketiganya masuk dalam kloter kedua yang bekerja di Auto-Kabel.

Total ada 15 mahasiswa dalam kloter kedua. Sementara di kloter sebelumnya ada sepuluh orang.

Tania bercerita, mahasiswa magang ferienjob ini datang dari berbagai kampus di Indonesia. Seingat dia ada yang dari Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara; Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah; dan Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.

Di Jerman, Tania tinggal di sebuah apartemen sederhana yang terletak Maulburg, Baden-Württemberg. Dia akan menggunakan transportasi kereta api menuju tempat bekerja di Auto-Kabel Management GmbH, di Hausen im Wiesental. Menurut dia, pekerja di situ ramah. "Orang-orangnya friendly," ucap dia.

Setiap pekan jadwal mereka bekerja berbeda. Kalau kerja jam 6.00 (waktu setempat) istirahat pada pukul 10.00. Lanjut bekerja 10.30-pukul 13.00. Sementara kerja malam hari dimulai pukul 10 malam-6 pagi.

Pilihan Editor: Cerita Mahasiswi Korban Ferienjob Jerman: Gaji Dipotong 600 Euro

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

1 jam lalu

Mahfud MD saat meresmikan Asrama Mahasiswa Madura di Yogyakarta yang selesai di renovasi Senin, 20 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.


Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.


BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

2 hari lalu

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

3 hari lalu

Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) Farid Darmawan ketika ditemui di kompleks DPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Defara
Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.


Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

4 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

5 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.


Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango, berjalan keluar, dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Nawawi Pomolango, menyatakan akan meminta penjelasan Kepala Biro Hukum KPK terkait argumen dalil yang dijadikan dasar pertimbanngan hakim atas kekalahan KPK menghadapi praperadilan yang diajukan tersangka pengurusan Administrasi Hukum Umum di Kementerian Hukum dan HAM RI Direktur Utama PT. Citra Lampia Mandiri, Helmut Hermawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. TEMPO/Imam Sukamto'
Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.