Sihol mengatakan, dirinya tidak punya kapasitas untuk membujuk universitas maupun rektor yang ia datangi agar mengirimkan mahasiswanya ikut magang Ferienjob. Menurutnya, keputusan itu dilakukan setelah rektor dan jajarannya mempelajari secara cermat melalui zoom sosialisasi dari Jerman.
“Saya tidak pernah ‘membujuk’ tapi melanjutkan tawaran dari ‘life and study coach’ Germany,” ucap dia.
Pihak Universitas Negeri Jakarta Mengaku Dibujuk Oleh Sihol untuk Mengikuti Program Magang Ferienjob Jerman oleh Sihol
Sri Rahayu, staf pengembangan kantor Wakil Rektor IV UNJ bercerita bahwa kisah itu berawal pada Desember 2022. Saat itu, UNJ menerima kunjungan dari PT SHB untuk menawarkan program intern Ferienjob.
Setelah kunjungan itu, mereka diperintahkan oleh Rektor UNJ untuk mempelajari penawaran program magang dari Sihol Situngkir. “Kami diminta suruh mempelajari dulu, tapi setelah kami pelajari kurang sreg, karena jam kerjanya di bulan Oktober sampai Desember 2023, dan itu di luar jadwalnya libur akademik,” kata Sri Rahayu atau yang biasa disapa Ayu, saat ditemui di UNJ, Jumat, 22 Maret 2024.
Meski sudah membicarakan kejanggalan itu, Sihol Sitongkir rupanya terus datang ke UNJ sebanyak 3 kali dan membujuk langsung pimpinan mereka. “Sihol getol banget bujuk pimpinan,” kata Ayu.
Bahkan Ayu juga dibujuk oleh Sihol melalui pesan WhatsApp agar segera mengirimkan nama-nama mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Jerman untuk mengikuti program Ferienjob.
Jarak dari mereka mendapat informasi Ferienjob sampai akhirnya menandatangani Memorandum of Undestanding (MoU) hanya berjarak 4 bulan. Ayu menuturkan sejak awal kejanggalan sudah ia rasakan, namun Sihol bersikeras membujuk dan menjanjikan pengalaman magang internasional, ruang lingkup perusahaan ternama di Jerman, serta pemenuhan 21 SKS. UNJ akhirnya bersedia bekerja sama dengan PT SHB pada 19 Mei 2023.
Kasus Dugaan Perdagangan Orang Berkedok Ferienjob Ditangani Bareskrim Polri
Direktorat Tindak Pidana Umum atau Dittipidum Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO berkedok program mahasiswa magang ke Jerman itu. Polisi menyatakan masih mendalami kasus ini.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penyidik akan menggandeng berbagai pihak untuk mengungkap kasus ini, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jerman dan Kemendikbudristek.
“Kami akan kerja sama dengan stakeholder,” kata Trunoyudo dalam keterangan resminya yang diterima Tempo pada Jumat, 22 Maret 2024.
Trunoyudo menyebut hasil sementara dari penyelidikan kasus TPPO ini adalah ada 33 universitas di Indonesia yang terlibat. Alih-alih mendapat ilmu dan wawasan, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas itu ternyata dipekerjakan secara nonpresedural dan eksploitatif. “Sebanyak 1.407 mahasiswa dan 33 universitas yang diberangkatkan,” kata Trunoyudo.
Meski demikian, Trunoyudo menyebut seluruh korban tersebut saat ini sudah kembali ke Tanah Air. Mereka pulang setelah kontrak magang berakhir pada Desember tahun lalu. “Kontrak magang selesai per Desember 2023 yang lalu,” kata dia.
Pilihan Editor: Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka