TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah melimpahkan Siskaeee dan 11 tersangka terlibat film porno ke kejaksaan untuk segera disidang di kasus produksi film porno.
Berikut kronologi kasusnya. Fransiska Candra Novitasari, yang lebih dikenal dengan nama Siskaeee, mengungkapkan bahwa pengambilan gambar atau syuting film Kramat Tunggak, yang diproduksi oleh sebuah rumah produksi film porno di Jakarta Selatan, dilakukan selama bulan Ramadan. Ia menjelaskan bahwa seluruh proses produksi berlangsung pada bulan suci tersebut, menambah kontroversi seputar pembuatan film tersebut.
"Sinopsisnya itu seorang PSK (Pekerja Seks Komersial) atau pelacur yang bertobat di bulan Ramadan," kata Siskaeee usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Senin, 25 September 2023.
Siskaeee dengan tegas membantah tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam pembuatan film porno. Ia menjelaskan bahwa film Kramat Tunggak, di mana ia berperan, sebenarnya adalah sebuah film yang ditujukan untuk penonton dewasa tetapi mengusung tema religi. Menurutnya, film tersebut mengandung unsur-unsur religius yang mendalam, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai film porno semata.
"Yang saya perankan film dewasa religi, bukan sepengetahuan, karena memang skrip dan narasinya memang seperti itu," ujar dia.
Siskaeee mengaku dirinya diberikan skrip film sebelum berakting dan tidak tahu akan ada adegan syur. Ia beralasan saat syuting produser dan sutradara tiba-tiba mengarahkan dengan mengubah adegan.
Siskaeee mengakui bahwa selama proses produksi film, ia merasa terbebani untuk menuruti keinginan sutradara dan produser. Meskipun tidak ada ancaman yang secara eksplisit dia terima, dia merasa bahwa karena sudah menerima bayaran, dia terdorong untuk mengikuti permintaan mereka, termasuk dalam beradegan syur. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa keputusannya untuk terlibat dalam adegan-adegan tersebut tidak berarti bahwa ia secara sukarela memilihnya, melainkan lebih disebabkan oleh tekanan dan situasi tertentu di lokasi syuting.
"Uang sudah masuk di awal, karena kita merasa aman, karena adanya tanda tangan surat perjanjian awal dan ketemu tim legal mereka," kata Siskaeee.
Siskaeee menerima bayaran sebesar Rp10 juta atas perannya dalam film tersebut. Pada awalnya, dia dijanjikan bonus tambahan sebagai insentif, namun pada akhirnya, dia hanya menerima Rp500 ribu saja. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan baginya mengingat janji yang tidak dipenuhi setelah kerja kerasnya selama proses produksi.
Aparat kepolisian menangkap Irwansyah yang merupakan pemilik rumah produksi, dan beberapa pelaku lainnya yang memiliki inisial AIS, JAAS, AT, dan SE. Mereka diduga terlibat dalam kegiatan produksi dan distribusi film yang kontroversial tersebut. Hasil produksi film tersebut kemudian diunggah ke tiga situs web yang telah diblokir, yaitu kelasbintang.com, togefilm.com, dan boscinema.com. Total film yang sudah diproduksi mencapai 120 judul, menunjukkan tingkat aktivitas yang signifikan dalam industri ini sebelum intervensi hukum dilakukan.
ANANDA RIDHO SULISTYA | M. FAIZ ZAKI | SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan Editor: Hakim Tolak Praperadilan Siskaeee Penetapan Tersangka dan Penahanan Disebut Sah