TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia atau Polri menangkap buronan yang paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman. Chaowalit dikabarkan melarikan diri ke Indonesia dan berhasil ditangkap pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali. Penangkapan ini dilakukan atas dasar red notice control dari Royal Thai Police yang dikeluarkan pada 16 Februari 2024.
“Atas dasar red notice tersebut, kemudian tim gabungan melakukan penyelidikan dan juga koordinasi di kewilayahan dan melakukan pencarian,” ujar Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Wahyu Widada mengatakan saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Ahad, 2 Juni 2024.
Siapa sosok Chaowalit Thongduang ini dan mengapa jadi buronan paling di cari di Thailand?
Dilansir media lokal Thailand, Thai Rath, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node merupakan pria asal Distrik Mueang, Provinsi Phatthalung, Thailand. Sosok kelahiran1987 yang kini berusia 37 tahun itu awalnya membuka bengkel mobil di wilayah Tha Khae. Dia juga terjun ke dunia politik, serta bekerja sebagai sekretaris seorang Ketua Dewan Organisasi Administratif di Provinsi Phatthalung.
Di sisi lain, Chaowalit ternyata turut melakukan tindak kejahatan. Dia bahkan menjadi bandar narkoba jaringan internasional di Myanmar, Thailand, dan Australia. Tak hanya itu, dia berurusan dengan polisi kuga lantaran percobaan pembunuhan dan kepemilikan senjata api. Chouwalit kemudian dipenjara di tahanan di Provinsi Selatan Nakhon Si Thammarat.
Kala itu dia divonis 20 tahun penjara. Tetapi dia kabur pada 22 Oktober 2023 saat dirawat di rumah sakit dengan bantuan rekannya. Dia juga menembak anggota kepolisian Thailand hingga tewas. Media lokal melaporkan, ia kemungkinan kabur ke lembah tempat persembunyian. Kepolisian Thailand kemudian menetapkan Chaowalit sebagai buron. Peradilan juga merevisi hukumnya jadi penjara seumur hidup.
Berdasarkan hasil penyidikan, Chaowalit masuk Indonesia melalui jalur laut dengan menumpang kapal cepat yang berlayar selama 17 jam dari Thailand ke Aceh pada 8 Desember 2023. Diduga Chaowalit memiliki kaki tangan yang membantu pelariannya, mulai kabur dari penjara hingga mempersiapkan semua kebutuhannya saat berada di Indonesia.
“Ini pasti ada yang membantu, karena untuk kabur dari Thailand menggunakan kapal bukan gratisan, pasti ada biayanya termasuk juga biaya hidup selama di Indonesia, sehingga ada yang transfer uang masuk ke rekeningnya,” kata Wahyu.
Selanjutnya: Jalur Kabur Chaowalit ke India sebelum bersembunyi di Indonesia