Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Korban PSN Rempang Eco City: BP Batam yang Agresif kepada Warga

image-gnews
Warga Rempang mendatangi dan mengambil alih pos di Simpang Dapur 6. Pos tersebut berubah fungsi oleh BP Batam jadi posko penjagaan tim terpadu. Foto Istimewa
Warga Rempang mendatangi dan mengambil alih pos di Simpang Dapur 6. Pos tersebut berubah fungsi oleh BP Batam jadi posko penjagaan tim terpadu. Foto Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Rempang membantah tuduhan Badan Pengusahaan atau BP Batam bahwa mereka bertindak agresif saat mengambil alih Pos terpadu Simpang Dapur 6, Rempang pada Jumat malam, 30 Agustus 2024. Menurut warga, justru BP Batam yang agresif karena memanfaatkan posko milik warga tanpa izin selama satu tahun lamanya.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait dalam siaran pers tertulisnya Sabtu, (31/8/2024). Menurut Tuty, bahwa anggota Ditpam dan personel lainnya sudah dilengkapi dengan surat tugas di pos jaga tersebut. Tetapi warga yang masih menolak relokasi akibat PSN Rempang Eco City, tetap memaksa petugas meninggalkan pos.

"Warga bertindak cenderung agresif terhadap petugas yang berjaga secara verbal maupun non verbal. Namun, baik personil Ditpam, Polri, TNI dan Satpol PP bertindak submisif namun tetap persuasif kepada warga," jelas Tuty. 

Ariastuty juga menambahkan terkait kejadian pembakaran spanduk dan gardu listrik di Sembulang, Pulau Rempang. Menurut Tuty, pembakaran spanduk patut di waspadai dan diantisipasi gerakan cipta kondisi pihak yang memperkeruh situasi.

Ia berharap kejadian serupa tak terulang dan masyarakat tetap menjaga situasi kondusif di kota Batam khususnya di pulau Rempang sehingga investasi Rempang Eco City dapat segera terwujud dan bisa memberikan dampak postif bagi kesejahteraan masyarakat. 

"BP Batam tetap dalam koridor menyampaikan informasi dan sosialisasi dalam bentuk flyer kepada warga yang selama ini belum memahami terkait hak-hak warga terdampak,  Alhamdulillah seiring berjalan waktu, beberapa warga sudah mulai membuka hati dan mendaftar meskipun diintimidasi oleh warga yang masih menolak," ujar Tuty.

Salah seorang warga Rempang, Miswadi membantah pernyataan Tuty yang menuding warga terlalu agresif tersebut. "Yang agresif itu BP Batam terhadap masyarakat," kata Wadi kepada Tempo, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Wadi menegaskan, warga mengambil pos pengamanan tersebut karena beberapa alasan, pertama pos tersebut dibangun oleh uang warga Rempang bukan milik aset BP Batam. "Selain itu, BP Batam tidak ada hak di Simpang Sungai Buluh (Simpang Dapur 6) ini, BP Batam haknya di Tanjung Banun," kata Wadi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan selanjutnya, kata Wadi, BP Batam telah merampas pos penjagaan itu sudah satu tahun lamanya untuk dijadikan pos pengamanan PSN Rempang Eco City. "Pos Sungai Buluh itu sudah selama satu tahun direbut BP Batam dari masyarakat, BP Batam telah merebut hak pengamanan posko, tanpa izin warga disitu," kata Wadi.

Saat ini pos tersebut sudah diambilalih warga. Beberapa warga juga terlihat membersihkan pos. Tampak juga spanduk-spanduk penolakan relokasi PSN Rempang Eco City juga dipasang di sekitaran pos.

Sampai saat ini konflik PSN Rempang Eco City terus bergulir. Warga Rempang yang menolak kampung halaman mereka dijual untuk PSN, terus melantangkan penolakan. Sedangkan warga yang menerima sudah masuk dalam tahap proses pemindahan dalam waktu dekat ke rumah relokasi.

Setidaknya update terbaru data BP Batam sudah hampir 190 kepala keluarga yang sudah meninggalkan kampung mereka untuk diserahkan ke BP Batam. Sedangkan total warga terdampak tahap pertama sekitar 850 kepala keluarga, artinya mayoritas masih tidak mau direlokasi. BP Batam terus melakukan upaya untuk meminta warga mau menerima relokasi.

Selain itu terkait data warga yang sudah pindah juga permolemik, tidak hanya warga tetapi juga Ombudsman RI meminta data warga yang pindah dibuka. Pasalnya, diduga ada beberapa kepala keluarga yang dipindahkan bukan warga asli Pulau Rempang. Namun, BP Batam sampai saat ini belum berani membuka data tersebut dengan alasan masih terjadi pro dan kontrak di tengah masyarakat.

Pilihan Editor: Warga Rempang Ambil Alih Posko Tim Terpadu PSN, Warga: Ini Bukan Aset BP Batam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aturan Bebas Visa Permanent Resident Singapura Belum Berdampak pada Kunjungan Wisman di Batam

1 hari lalu

Suasana turis di Pelabuhan Harbourfront Singapura, pelabuhan ini menjadi akses turis menuju Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Aturan Bebas Visa Permanent Resident Singapura Belum Berdampak pada Kunjungan Wisman di Batam

Untuk pemegang Permanent Resident Singapura, wilayah Kepri yang dapat dikunjungi mencakup Batam, Bintan, dan Karimun


Promosikan Judi Online Lewat Instagram, Empat Selebgram Ditangkap Polisi di Batam

9 hari lalu

Pelaku dihadirkan saat konferensi pers tersangka yang melakukan promosi judi online di media sosial, Kamis (24/10/2024). Foto: Humas Polda Kepri
Promosikan Judi Online Lewat Instagram, Empat Selebgram Ditangkap Polisi di Batam

Adapun modus operandinya adalah para pelaku menggunakan akun Instagram sebagai sarana utama untuk mempromosikan situs judi online.


Tagih Janji Prabowo Subianto, Masyarakat Rempang Kirim Surat Terbuka ke Jakarta

12 hari lalu

Masyarakat Rempang memperkuat perjuangannya bertahan menolak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City dengan membentuk wadah bernama Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu atau Amar. Foto: Istimewa
Tagih Janji Prabowo Subianto, Masyarakat Rempang Kirim Surat Terbuka ke Jakarta

Usai resmi dilantik sebagai presiden, masyarakat Rempang menagih janji Prabowo Subianto agar memperhatikan nasib masyarakat kecil yang tertindas


Kenang Era Jokowi di Sela Pelantikan Prabowo, Warga Rempang Minta PSN Eco-City Dihentikan

13 hari lalu

Warga perempuan Rempang menyampaikan orasi penolakan PSN Rempang Eco City. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kenang Era Jokowi di Sela Pelantikan Prabowo, Warga Rempang Minta PSN Eco-City Dihentikan

Masyarakat asli Pulau Rempang berharap PSN Rempang Eco-City berakhir seiring pergantian pemerintahan. Beberapa warga mengingat janji lama Jokowi.


Pria Terbakar Karena Handphone Dicas Akhirnya Meninggal, Polsek Batam Duga Karena Korsleting Listrik

17 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. pexels
Pria Terbakar Karena Handphone Dicas Akhirnya Meninggal, Polsek Batam Duga Karena Korsleting Listrik

Polsek Batam tidak bisa memastikan penyebab pria terbakar yang diduga karena handphone dicas karena tidak ada laporan ke polisi.


Kata Polisi Soal Viral Pemuda Terbakar Setelah Ponsel Di-charge di Atas Kasur

17 hari lalu

Tangkapan layar video viral warga di Kota Batam menggotong seorang pemuda dari dalam rumahnya untuk dibawa ke rumah sakit. Info yang tersebar menyebut pemuda itu menderita luka bakar parah setelah ponsel meledak di atas kasur memicu kebakaran di dalam kamarnya. Istimewa
Kata Polisi Soal Viral Pemuda Terbakar Setelah Ponsel Di-charge di Atas Kasur

Polisi punya bukti untuk luruskan kabar viral itu dan sebut pemuda terbakar bukan karena handphone meledak


Tolak PSN Rempang Eco City, Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu Dideklarasikan

18 hari lalu

Masyarakat Rempang memperkuat perjuangannya bertahan menolak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City dengan membentuk wadah bernama Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu atau Amar. Foto: Istimewa
Tolak PSN Rempang Eco City, Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu Dideklarasikan

Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City dinilai merampas tanah kampung halaman mereka hanya untuk kepentingan investasi.


Kasus HP Meledak di Batam, ICT Ingatkan Potensi Bahaya Saat Pengisian Daya Ponsel

18 hari lalu

Ilustrasi kamera ponsel. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Kasus HP Meledak di Batam, ICT Ingatkan Potensi Bahaya Saat Pengisian Daya Ponsel

Berkaca dari kasus di Batam, ICT mengingatkan soal potensi kebakaran pada ponsel jika ada masalah pada baterai atau saat pengisian daya.


Pelaku Penyelundupan Benih Bening Lobster Diupah Rp5 Juta, BC Batam Buru Aktor Utama

18 hari lalu

Pejabat gabungan menunjukan benih bening lobster saat hendak dilepasliarkan. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pelaku Penyelundupan Benih Bening Lobster Diupah Rp5 Juta, BC Batam Buru Aktor Utama

Diduga 6 penyelundup benih bening lobster itu sudah menyiapkan diri dengan cara tidak membawa paspor dan KTP.


Spanduk Penolakan PSN Rempang Eco City Selalu Dirusak, Warga Anggap sebagai Teror

18 hari lalu

Spanduk penolakan warga Rempang diduga dirusak orang tak dikenal. Istimewa
Spanduk Penolakan PSN Rempang Eco City Selalu Dirusak, Warga Anggap sebagai Teror

"Perusakan spanduk milik warga ini adalah bentuk teror dan sudah terjadi berulang. Kami akan cari tahu siapa pelakunya," ucap warga Rempang, Ishak.