TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK telah mengumumkan 10 nama yang lolos seleksi akhir tes wawancara dan tes kesehatan calon pimpinan KPK (capim KPK). Hasil seleksi Pansel telah diterima Presiden Joko Widodo pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Jokowi akan menyerahkan daftar nama tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk uji kepatutan dan kelayakan, sebelum memilih lima orang sebagai pimpinan baru KPK. Berikut adalah profil singkat 10 capim KPK yang lolos seleksi.
1. Agus Joko Pramono
Agus Joko Pramono adalah mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pria kelahiran Palembang, 1 Agustus 1972 ini menyabet gelar Doktor dari Universitas Padjajaran pada 2015. Dia kemudian dikukuhkan sebagai Profesor dalam Ilmu Akuntansi sektor Publik dari Unversitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada November tahun lalu.
2. Ahmad Alamsyah Saragih
Ahmad Alamsyah Saragih adalah Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia periode 2009-2011. Ia juga merupakan mantan Anggota Ombudsman Republik Indonesia. Alamsyah aktif di organisasi non pemerintah. Ia pernah berkerja untuk Asosiasi Permukiman Kooperatif (ASPEK) yang bekerja sama dengan UNDP untuk program Community Based Housing Development. Pernah juga bekerja sebagai Local Governance Specialist pada Initiative for Local Governance (ILGR), The World Bank dari 2002 hingga 2008.
3. Djoko Poerwanto
Djoko Poerwanto merupakan perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah sejak 14 Oktober 2023. Lahir di Pekalongan, Jawa Timur, pada 7 November 1967, ia lulus dari Akademi Kepolisian pada 1989. Sebelum bertugas di Kalimantan Tengah, Djoko pernah menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat dan mengisi beberapa posisi penting di Bareskrim Polri, termasuk Dirtipidkor, Wadirtipdkor, dan Kasubdit II Dittipidum.
4. Fitroh Rohcahyanto
Fitroh bukanlah sosok baru di KPK. Ia merupakan Direktur Penuntutan KPK, sebelum kembali ke Kejaksaan Agung pada 2023. Fitroh Rohcahyanto memilih mundur dari jabatannya dan kembali ke Kejaksaan Agung karena enggan mengikuti skenario pimpinan KPK dalam pengusutan kasus Formula E.
5. Ibnu Basuki Widodo
Ibnu Basuki Widodo pernah menjadi hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebelum akhirnya pindah tugas ke Mahkamah Agung sebagai Hakim Tinggi Pemilah Perkara. Sebagai hakim, Ibnu Basuki Widodo tercatat pernah memvonis bebas terdakwa korupsi, Ida Bagus Mahendra Jaya Marth, pada Oktober 2014.Kasus yang menjerat terdakwa korupsi itu ialah pengadaan alat laboratorium IPA MTs di Kementerian Agama pada 2010.
6. Ida Budhiati
Ida Budhiati adalah akademikus yang menjabat anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP yang menjabat sejak 2012. Kala itu dia merupakan perwakilan Komisi Pemilihan Umum, dan sekarang perwakilan masyarakat yang dipilih pemerintah. Peraih master hukum dari Universitas Diponegoro Semarang itu ikut berperan dalam menentukan nasib personel KPU dan Bawaslu dari pusat hingga daerah.
7. Johanis Tanak
Johanis Tanak adalah Wakil Ketua Komisi Pembatasan Korupsi (KPK) yang dilantik pada 28 Oktober 2022. Ia meraih gelar Doktor program studi Ilmu Hukum di Universitas Airlangga. Setelah menyelesaikan pendidikannya ia memulai karirnya di lembaga kejaksaan. Johanis sempat beberapa kali menduduki jabatan strategis, seperti menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau pada 2014. Dia juga pernah menduduki posisi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata
Michael Rolandi adalah aparatur sipil negara yang bertugas sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Jakarta. Ia memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Mengutip laman bankdki.co.id, pria kelahiran Bogor tanggal 3 Februari 1969 ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Bank DKI sejak 14 Desember 2022.
9. Poengky Indarti
Poengky Indarti adalah akademikus dan aktivis yang menjabat Komisioner Kepolisian Nasional atau Kompolnas. Poengky menjabat sebagai komisioner Kompolnas periode 2016-2020 dan 2020-2024. Dia merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 1983, kemudian memperoleh gelar Master Hukum Hak Asasi Manusia Internasional pada 2003 dari Northwestern University School of Law di Chicago, Amerika Serikat. Poengky merupakan salah satu dari 18 orang pendiri lembaga Imparsial The Indonesian Human Right Monitor pada 2002 yang fokus pada isu hak asasi manusia.
10. Setyo Budiyanto
Komjen Setyo Budiyanto adalah perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan). Sejumlah jabatan strategis yang pernah diembannya mulai dari Direktur Penyidikan KPK, Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Nusa Tenggara Timur, dan Kapolda Sulawesi Utara.
Novali Panji Nugroho, Hendrik Khoirul Mufid, M Faiz Zaki, Yolanda Agne, Mutia Yuantisya, Raden Putri, Yohanes Maharso berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: MA Gelar Pemilihan Ketua Mahkamah Agung Bulan Ini