TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) sekaligus Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial, Suharto, mengatakan pemilihan Ketua MA akan dilangsungkan pada 16 Oktober 2024. Menurut Suharto, diperkirakan Ketua MA terpilih akan membacakan sumpah jabatan di hadapan presiden terpilih 2024-2029 sebab jarak antara pemilihan ketua MA dan pengucapan sumpah dan janji jabatan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, hanya berselang tiga hari.
Presiden terpilih akan mengucapkan sumpah dan janji jabatan di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 20 Oktober 2024.
"MA nanti akan mengusulkan Ketua MA terpilih ke Lembaga Presiden, ada tenggat waktu 14 hari untuk menurunkan Keputusan Presiden (Keppres). Dengan ukuran itu kita bisa perkirakan. Tapi pastinya ya nanti," ujar Suharto, di gedung MA, Senin, 14 Oktober 2024.
Namun Suharto memastikan Ketua MA yang akan menghadiri sumpah dan janji jabatan Presiden dan Wakil Presiden terpilih adalah Muhammad Syarifuddin, yang bakal memasuki usia pensiun, 70 tahun, pada 17 Oktober 2024. Sementara itu, pada pemilihan Ketua Mahkamah Agung nanti, ada dua perubahan dalam Keputusan Mahkamah Agung (SK KMA) soal tata tertib pemilihan.
Perubahan pertama adalah ada penambahan tata tertib baru, yakni jika hanya ada satu Hakim Agung yang mencalonkan diri sebagai ketua MA, pimpinan sidang akan memberikan kesempatan satu kali lagi untuk mengedarkan formulir kesediaan bagi anggota Hakim Agung untuk dipilih sebagai calon ketua MA. Artinya akan dilakukan dua putaran pemilihan calon Ketua MA.
Jika tetap hanya ada satu orang calon, maka pimpinan sidang akan menetapkan secara aklamasi calon Ketua MA tersebut sebagai Ketua MA yang baru. Perubahan kedua adalah perubahan pada letak bab ketentuan kuorum, dari semula yang diatur di bab 4 kemudian dipindahkan ke bab 3.
Pilihan Editor: Kerangka Manusia Ditemukan di Bangunan Kosong di Rawamangun
