TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang Selatan hingga kini belum menemukan solusi untuk menangani masalah sampah di wilayah itu. Ancaman sampah akan menumpuk karena tidak terangkut semakin nyata menyusul penolakan warga Cipeucang terhadap rencana wilayah mereka dijadikan tempat pembuangan akhir sampah.
Permasalahan menjadi tambak kompleks karena terbentur masalah anggaran dan sumber daya manusia. "Kalau dipikirin bisa stres, tapi kami masih terus berupaya agar masalah sampah ini cepat tuntas," ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tangerang Selatan, Didi Supriyadi Wijaya, hari ini.
Didi mengakui saat ini pihaknya tengah mengalami masalah pelik. Jika sehari saja tidak diangkut, 600 kubik sampah yang dihasilkan wilayah itu akan terus bertambah dan membayangi kota baru tersebut.
Tangerang Selatan, ia meneruskan, punya beberapa alternatif dalam mengatasi masalah sampah, yakni menyewa lahan di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, membenahi TPA Cipeucang, dan bekerja sama dengan Kabupaten Tangerang agar bisa membuang sampah di TPA Jatiwaringin, Mauk.
Tapi, upaya tersebut butuh proses yang panjang dan belum akan bisa mengatasi permasalahan sampah dalam waktu jangka pendek ini. "Semua alternatif tengah dilakukan," kata Didi.
Belum tuntas masalah yang krusial itu, Tangerang Selatan dihadapi dengan minimnya anggaran operasional pengangkutan sampah. Sembilan armada truk sampah yang ada dinilai tidak mencukupi untuk mengangkut sampah di tujuh kecamatan yang ada.
Operasional pengangkutan sampah itu terbentur pendanaan karena APBD Tangerang Selatan masih harus menunggu pembentukan DPRD yang baru terbentuk Februari mendatang. "Gimana mau punya anggaran, kalau DPRD-nya saja belum ada," kata Didi.
Dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, Didi tetap menjamin sampah yang menumpuk dapat teratasi. "Pokoknya sampah tidak menumpuk," katanya. Ia mengatakan, saat ini pihaknya bekerja sama dengan pihak lain yang mau menerima sementara sampah Tangerang Selatan. Didi sengaja merahasiakan lokasi pembuangan tersebut.
Tempo sempat memantau kondisi terakhir di Pasar Ciputat dan Pasar Serpong. Di sana, sampah masih terlihat menumpuk, baik di median jalan, pinggir jalan maupun di sudut pasar.
JONIANSYAH