Omay mengatakan sekitar 50 persen papan reklame berukuran 4 X 6 meter, 5 X 10 meter, 6 X 12 meter berusia diatas lima tahun dan 10 persennya berusia di atas 10 tahun. Kondisi konstruksi yang sudah lanjut usia ditambah dengan faktor alam yang sulit diperhitungkan, menurut Omay, yang menyebabkan papan reklame raksasa milik Makro di Ciputat Tangerang Selatan tumbang disapu angin ribut kemarin sore.
Menurut Omay, usia papan reklame yang tumbang itu sekitar 15 tahun. Padahal, kata Omay, seharusnya izin dan evaluasi konstruksi dilakukan tiap empat tahun. "Perbandingan antara lebar papan dan tiang penyangga dievaluasi," katanya. Evaluasi itu termasuk mengenai kekuatan papan reklame.
BP2T Tangerang Selatan mengaku belum mengetahui apakah papan reklame itu berizin atau tidak. "Masih domain BP2T Kabupaten Tangerang," kata Kepala BP2T Tangerang Selatan Mursan Sobari. Ia mengakui, BP2T Tangerang Selatan beroperasi sejak Agustus 2009. Tapi pihaknya sama sekali belum menerima perizinan dari Makro.
Secara terpisah Sekretaris BP2T Kabupaten Tangerang Arsyid mengatakan sedang mengecek perizinan papan reklame Makro. "Sudah kami cek tapi belum ditemukan." Ia juga mengaku masih mengecek dugaan papan reklame yang tumbang dan menimpa sejumlah kendaraan belum berizin.
JONIANSYAH