TEMPO Interaktif, Depok - Barisan Anshor Serbaguna (Banser) menurunkan spanduk bergambar Walikota Depok Nurmahmudi Ismail. Spanduk bertuliskan, "NU Depok: Nur Mahmudi untuk Kota Depok" dinilai tidak etis karena menggunakan lambang Nahdlatul Ulama dan memuat foto Gus Dur.
"Kurang etis belum 100 hari Gus Dur meninggal kok sudah dimanfaatkan," kata Ketua Pengurus Cabang NU Kota Depok, Burhanuddin Marzuki kepada Tempo Senin (1/3). Burhanuddin mengaku tak tahu menahu tentang pemasangan spanduk yang bertebaran di jalan-jalan protokol di kota Depok.
Burhanuddin mengatakan ia tidak melarang jika salah seorang kader NU mencalonkan diri dalam pemilihan walikota Depok mendatang. “Kalau ada kader yang ingin naik nggak apa, asalkan tidak boleh ada lambang NU di spanduknya,” katanya.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Bahkan ia telah menghimbau kepada pengurus-pengurus NU di kecamatan untuk tidak segan-segan mencopot spanduk bakal calon walikota yang menggunakan tulisan NU atau logo NU.
Saat ditemui di Balai Kota Depok, Nurmahmudi mengatakan tak tahu menahu soal pemasangan spanduk itu. "Saya tidak tahu kapan dipasangnya spanduk itu, seperti apa, dan bagaimana isinya," katanya. Dia juga tak berkomentar soal penurunan spanduk-spanduk tersebut.
TIA HAPSARI