TEMPO Interaktif, Depok: Bursa calon wali kota Depok masih didominasi wajah-wajah lama. Dari empat kandidat yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, tiga di antaranya merupakan nama-nama yang ikut bertarung dalam pemilihan tahun 2005, yaitu Nur Mahmudi Ismail, Yuyun Wirasaputra, dan Badrul Kamal.
Pada pemilu Depok tahun 2005, Nur Mahmudi Ismail berpasangan dengan Yuyun Wirasaputra. Sedangkan Badrul Kamal berpasangan dengan Syahbuddin Ahmad. Dalam pemilihan yang berlangsung dua putaran itu, pasangan Nur Mahmudi-Yuyun Wirasaputra menjadi pemenang.
Pada pemilihan tahun ini, Nur Mahmudi harus berpisah dengan Yuyun karena wakilnya itu turut mencalonkan diri untuk mengincar kursi wali kota. Untuk mengganti posisi Yuyun, Nurberpasangan dengan sekretaris Majelsi Ulama Kota Depok Idris Abdul Shomad. Sedangkan Yuyun Wirasaputra berpasangan dengan Ketua Dewan Pimpnan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Depok Pradi Supriyatna. Adapun mantan walikota Depok periode 2000-2005, Badrul Kamal maju dengan menggandeng Agus Supriyanto.
Satu-satunya wajah baru dalam bursa pemilihan walikota Depok hanyalah Gagah Sunu Soemantri. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok ini berpasangan dengan aktor Derry Dradjat. Pasangan Gagah-Derry ini merupakan satu-satunya pasangan yang maju melalui jalur independen.
Meskipun waktu penyerahan baru berakhir pada tengah malam nanti, tetapi KPU Kota Depok memastikan sudah tidak ada lagi pasangan lain yang medaftar. “Sudah tidak ada lagi, karena partai yang tersisa pun hanya partai non parlemen. Partai parlemen sudah mengajukan calon semua,” kata anggota KPU Kota Depok Raden Salamun kepada Tempo, Ahad (25/07).
Seperti diketahui, pasangan Nur Mahmudi-Idris Abdul Shomad diusung oleh dua partai parlemen, yakni Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional (PAN), serta tiga partai non parlemen. Pasangan Badrul Kamal-Supriyanto diusung enam partai parlemen, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, PDI Perjuangan, PPP, PKB, dan PDS serta dua partai non-parlemen. Adapun pasangan Yuyun-Pradi mengklaim didukung oleh satu partai parlemen, yakni Gerindra dan 15 partai non parlemen.
Raden Salamun menyatakan, meskipun keempat pasangan calon tersebut sudah menyerahkan formulir pendaftaran, tetapi bukan berarti keempatnya dinyatakan lolos untuk dapat mengikuti Pilkada yang digelar pada 16 Oktoebr mendatang. KPU masih akan melakukan penyelidikan terhadap formulir dan berkas-berkas pendaftaran yang diserahkan para pasangan calon. Pihaknya akan mengumumkan pasangan calon pada 22 Agustus mendatang.
TIA HAPSARI