"Memang tidak bisa dipastikan menurun, namun melihat tren yang terjadi beberapa tahun belakangan, jumlah pendatang baru ke Jakarta Barat cenderung menurun," ujar Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Barat Ahmad Fauzi hari ini.
Ahmad mencotohkan jumlah pendatang baru pada 2009 sebanyak 48 ribu orang. Jumlah itu lebih sedikit dibanding 2008 yang mencapai 50 ribu orang. Pendatang tahun lalu menurun sekitar 4 persen. "Kemungkinan tahun ini juga akan menurun sekitar itu," tambahnya.
Meskipun menurun namun jumlah pendatang baru itu masih termasuk tinggi. Hal itu disebabkan masih adanya anggapan bahwa di Jakarta mudah mencari pekerjaan. "Padahal di Jakarta sulit mencari pekerjaan dan biaya hidup di sini tinggi," katanya.
Karena itu Ahmad menghimbau agar warga yang mudik Lebaran nanti saat kembali tidak mengajak keluarga atau teman mereka di daerah ke Jakarta. "Apalagi jika tanpa keahlian dan tidak melengkapi diri dengan identitas, akan makin sulit," lanjutnya.
Sosialisasi berupa himbauan agar pemudik tidak membawa saudara saat kembali ke Jakarta dilakukan dengan cara pembagian selebaran dan pemasangan sepanduk pada 43 titik di Jakarta Barat. "Terutama di stasiun dan terminal," ujar Ahmad.
Selain itu untuk menekan jumlah pendatang baru, pemerintah Jakarta Barat juga akan secara terus menerus melakukan operasi yustisi kependudukan. "Tahun ini kami sudah lakukan dua kali operasi yustisi kependudukan, usai Lebaran akan kami gelar lagi," kata Ahmad.
Menurut. Kasie Penertiban Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Barat, Sadji Rahardja, tahun ini ditargetkan 5 kali operasi yustisi kependudukan. "Pada 2 kali operasi kemarin kami telah menjaring 336 warga yang tidak memiliki kelengkapan identitas kependudukan," katanya.
AGUNG SEDAYU