Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lahan Tangerang Selatan Terancam Habis, Bangunan Akan Dibuat Vertikal

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan mengarahkan pembangunan gedung dan perumahan di wilayah tersebut menjadi vertical atau mengarah ke atas. Langkah ini dilakukan sehubungan dengan semakin tipis dan terbatasnya lahan kosong di kota seluas 14 ribu hektar tersebut.

Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan, Nur Selamet mengatakan saat ini dari 14 ribu hektar total luas Tangerang Selatan, 70 persennya sudah dikuasai pengembang dan sisanya terdiri dari pemukiman dan perkantoran yang dikuasai oleh pemerintah dan perorangan,” Ini berarti lahan yang tersisa sangat dikit dan terancam habis,” ujarnya kepada Tempo hari ini.

Nur Selamat mengatakan, pembangunan perumahan dengan sistem cluster atau satu pintu di wilayah Tangerang Selatan nyaris tidak terkendali. Dengan jumlah sekitar 250 pengembang besar dan kecil membuat luasan lahan yang dikuasai untuk kawasan pemukiman ini sudah hampir mencapai 70 persen. "Kita tidak bisa membatasi jumlah pengembang dan wilayah pembangunannya apalagi payung hukumnya belum ada," katanya.

Menurut Selamat, saat ini Kota Tangerang Selatan masih menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan diharapkan selesai tahun depan. Arahannya kota yang baru terbentuk setelah pisah dari induknya Kabupaten Tangerang ini menjadi kota dagang, jasa dan pemukiman.

Dalam konsep RTRW Tangerang Selatan yang baru itu, kata dia, konsep yang akan dikembangkan adalah pembangunan gedung vertikal agar lahan yang tersedia tetap terjaga dan kota baru itu dapat dikembangkan dengan baik.

Penataan pembangunan gedung dengan konsep vertikal, kata Nur Selamat nantinya akan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Tangerang Selatan yang kini raperdanya tentang rencana pengembangan pembangunan pemukiman dan perumahan Daerah (RP4D) sedang digodok.

Raperda itu juga akan akan mengatur arus lalu lintas yang menghubungkan antar wilayah kawasan perumahan dan cluster perumahan. ”Nantinya setiap cluster terutama jalan utamanya harus terintegrasi dengan cluster lain sehingga arus transportasi tidak terpusat di satu titik sehingga tidak menimbulkan kemacetan,”katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Tangerang Selatan Toni Suwandi tidak mudah. Selain kota ini sudah adi dengan segala kekurangannya, lahan yang tersedia untuk pembangunan infrastuktur yang memadai juga terbatas. ”Kawasan sudah lama jadi dan sekarang untuk menatanya bukan hal gampang. Untuk pembangunan jalan saja butuh biaya yang sangat besar terutama untuk ganti rugi lahan masyarakat karena nilai jual tanah di Tangsel sangat tinggi,” katanya.

Menurut dia, setelah Tangerang Selatan terbentuk, jumlah pengembang dan penduduk yang tinggal di wilayah ini terus meningkat. Namun dia tidak dapat menjelaskan jumlah pastinya. Hanya saja sekarang dapat dirasakan arus lalu lintas makin padat sementara ruas jalan yang ada sangat terbatas dan sempit. Sehingga terutama jam sibuk kerap terjadi kemacetan yang sangat parah. ”Setiap hari ratusan petugas dikerahkan. Kondisi ini tidak mungkin dilakukan setiap hari bertahun-tahun, sehingga perlu dicari solusi. Saat ini yang tepat adalah mengintegrasikan antar kawasan cluster perumahan yang satu dengan yang lain,” katanya.

JONIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DKI Lanjutkan Sumur Resapan pada 2023, tapi Tidak Masif karena Banyak Kendala

16 November 2022

Kondisi sumur resapan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Desember 2021. TEMPO/Ridho Fadilla
DKI Lanjutkan Sumur Resapan pada 2023, tapi Tidak Masif karena Banyak Kendala

Pemprov DKI harus teken memorandum of understanding (MoU) untuk mendirikan sumur resapan di aset milik TNI dan polisi.


Wali Kota Tinjau Rencana Lokasi Pembangunan Kampus IAIN Bima

5 Oktober 2021

Walikota Bima Tinjau Rencana Lokasi Pembangunan Kampus IAIN
Wali Kota Tinjau Rencana Lokasi Pembangunan Kampus IAIN Bima

Beberapa sekolah yang menjadi tujuan kunjungan kerja Walikota Bima akan menjadi alternatif pembangunan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) .


Anies Baswedan Larang PT Jakpro Bangun Stadion BMW, Jika..

28 Desember 2018

Seorang warga melintas di lahan Taman BMW di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 4 Desember 2018. Tempo/Imam Hamdi
Anies Baswedan Larang PT Jakpro Bangun Stadion BMW, Jika..

Anies Baswedan menargetkan pembangunan Stadion BMW yang digarap PT Jakpro sudah bisa dimulai tahun depan.


Pembangunan Gedung World Capital Tower Dipercepat

28 Agustus 2017

Ilustrasi pembangunan gedung. TEMPO/Imam Sukamto
Pembangunan Gedung World Capital Tower Dipercepat

Progres pembangunan gedung World Capital Tower (WCT) di Mega Kuningan sudah mencapai 70 persen.


Kompensasi KLB Pengembang di Jakarta Tercatat Rp 2,3 Triliun  

16 Agustus 2017

Suasana bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek di Jakarta Timur, 6 Januari 2016. ANTARA FOTO
Kompensasi KLB Pengembang di Jakarta Tercatat Rp 2,3 Triliun  

Pemerintah DKI Jakarta mengalihkan pencatatan piutang atas kewajiban kompensasi pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB).


Alasan DPD Ingin Bangun Gedung Baru  

11 Agustus 2017

Ketua DPD Oesman Sapta Odang menggelar open house pada hari kedua Lebaran di rumahnya di Jalan Karang Asem Utara, Jakarta, 26 Juni 2017. TEMPO/Arkhelaus Wisnu
Alasan DPD Ingin Bangun Gedung Baru  

Ketua DPD Oesman Sapta Odang menjelaskan alasan pentingnya pembangunan gedung baru untuk lembaganya.


Pembangunan Signature Tower, SCBD akan Surati Presiden  

13 Juli 2017

Lokasi pembangunan gedung pencakar langit, Signature Tower di kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD) masih kosong dan belum ada aktifitas pembangunan. Jakarta, Sabtu, 8 April 2017. Tempo/Fajar Pebrianto
Pembangunan Signature Tower, SCBD akan Surati Presiden  

Pemprov DKI Jakarta juga perlu membahas kawasan terpadu SCBD, tempat Signature Tower dibangun.


DKI Tunda Bahas Izin Pembangunan Gedung Tertinggi se-Asean

16 Juni 2017

Lokasi pembangunan gedung pencakar langit, Signature Tower di kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD) masih kosong dan belum ada aktifitas pembangunan. Jakarta, Sabtu, 8 April 2017. Tempo/Fajar Pebrianto
DKI Tunda Bahas Izin Pembangunan Gedung Tertinggi se-Asean

Danayasa Arthatama sudah membuat panduan rancang kota atau urban design guidelines (UDGL) di kawasan perkantoran itu.


Desain Gedung Kesenian Jawa Barat Dipilih Lewat Sayembara

13 Mei 2017

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memaparkan pandangannya dalam diskusi bertema bincang-bincang banjir Bandun Selatan di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, 26 Mei 2016. Pihak pemerintah yang diwakili Wakil Gubernur Deddy Mizwar mewacanakan penegakan hukum yang lebih keras karena permasalahan DAS Citarum melibatkan beberapa kabupaten. TEMPO/Prima Mulia
Desain Gedung Kesenian Jawa Barat Dipilih Lewat Sayembara

Wakil Gubernur Jawa barat, Deddy Mizwar, mengatakan desain pemenang sayembara pembangunan gedung kesenian Jawa Barat diumumkan pekan depan.


Gedung Baru Bareskrim Polri Habiskan Dana Rp 646 Miliar  

20 April 2017

Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, hadir dalam acara groundbreaking pembangunan gedung Bareskrim Mabes Polri Sisi Barat di Jakarta, 20 Februari 2017. Tempo/Fajar Pebrianto
Gedung Baru Bareskrim Polri Habiskan Dana Rp 646 Miliar  

Mantan Kabareskrim Komjen Budi Waseso malu karena banyak tamu asing yang disambut tikus di gedung lama Bareskrim.