TEMPO Interaktif, Jakarta -Pakar Perkotaan Yayat Supriyatna menilai penyelesaian masalah kemacetan yang terjadi di Jakarta bukan dengan menambah wilayahnya 1,5 kali dari semula seperti yang dikatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurutnya, pemecahan yang paling efektif adalah dengan membuat satu buah kementrian baru yang bertanggung jawab mengkoordinasikan integrasi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur (Jabodetabekjur).
“Tim koordinasi tidak efektif karena adanya penolakan dari wilayah satelit Jakarta. Dan menanggapinya pun Jakarta seakan tidak punya power yang kuat untuk itu,” kata pakar dari Universitas Trisakti ini, hari ini.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap seluruh guru besar maupun ahli perkotaan membantu merumuskan jalan keluar untuk mengurai keruwetan kota yang terjadi di Jakarta. Selain beban transportasi, beban yang kini dihadapi Jakarta adalah beban perkantoran hingga beban kerusakan lingkungan.
"Untuk mengatasi, harus disediakan lahan sebesar satu setengah kali dari lahan Jakarta, tapi ini kan tidak mungkin. Semuanya harus ikut berfikir, wacana
pemindahan Ibukota harus dikaji lagi," tandas SBY.
RENNY FITRIA SARI