TEMPO Interaktif, Bogor - Rencana pembatasan truk bermuatan melebihi tonase di jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada 1 Juni 2011 ditunda pelaksanaannya. Pasalnya, timbangan portable satu-satunya milik Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor sedang rusak.
"Ditunda karena jembatan timbang portable masih rusak. Berapa lama penundaannya, tergantung kapan perbaikannya selesai," kata Kepala Kepolisian Resort Bogor, Ajun Komisaris Besar Herry Susanto, kepada Tempo, Selasa, 31 Mei 2011.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Soebiantoro, menyatakan pembatasan truk melebihi tonase di jalur Bocimi jadi dilaksanakan. Namun, dia belum dapat memberi keterangan lengkap lantaran sedang melakukan pemaparan di Direktorat Jenderal Kereta Api. "Jadi. Maaf saya sedang rapat dengan Dirjen Kereta Api," kata Soebiantoro melalui pesan singkatnya kepada Tempo.
Sementara itu, Elly Karim, Kepala Seksi Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, mengemukakan timbangan portable yang ada sudah berusia 15 tahun. "Timbangannya sudah jadul. Bagaimana bisa akurat?” ujarnya.
Elly menyebutkan, sebenarnya Dinas Perhubungan tidak melakukan pembatasan truk. Dinas hanya melakukan himbauan kepada pengemudi angkutan barang dan penyedia jasa transportasi angkutan barang.
"Selain angkutan sembako, diharapkan truk-truk lain beroperasi pada pukul 18.00 sampai 06.00 WIB. Itu untuk mengurangi beban volume kendaraan di jalur Bocimi yang selalu macet," ujar Elly.
Selain itu, lanjut dia, imbauan juga diberikan kepada angkutan barang di jalur Transyogi, Tanjungsari-Cileungsi Kabupaten Bogor. "Jadi, bukan dibatasi, tapi kami imbau, khususnya pada jam sibuk".
ARIHTA UTAMA S