Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Kelewat Panas

image-gnews
Tempo/Tony Hartawan
Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maria, seorang karyawan swasta, mengempaskan tubuhnya di kursi begitu tiba di kantornya di Jakarta Selatan kemarin. Dia baru saja terbebas dari sorot terik matahari. "Panas sekali di luar," katanya.

Kesaksian yang sama sering kali terdengar belakangan ini. "Udara panas sekali, tak pernah hujan," kata Sri, ibu rumah tangga di bilangan Kebayoran Lama.

Kemarau memang telah tiba di Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan memprediksi musim kemarau tahun ini kelewat kering. "Sedikit di atas normal," kata Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Edvin Aldrian.

Kemarau tahun ini, dia menambahkan, tidak sama seperti tahun lalu yang masih tergolong masih basah. "Gejala cuaca seperti tahun ini harus diantisipasi," Edvin menambahkan.

Antisipasi bukan melulu soal bahaya kebakaran. Edvin mengatakan dampak awal musim kemarau untuk Jakarta adalah polutan yang terkungkung di lapisan udara bawah (ketinggian kurang dari 1 kilometer) pada sore hari. Polutan yang berasal dari asap kendaraan, asap pabrik, dan debu itu tidak tercuci karena tak ada hujan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan polutan mengakibatkan rongga hidung tercemar. Dia meminta agar setiap anak dan orang tua yang alergi serta dalam kondisi tidak fit mengenakan masker karena rentan mengalami peradangan. Begitu juga kepada mereka yang berkendara dengan menggunakan sepeda motor.

Dien tidak menakut-nakuti. Berdasarkan data yang dimilikinya, setiap puskesmas yang ada di lima wilayah Jakarta belakangan didatangi 10 pasien batuk setiap hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan cuma ancaman dari udara, Dien juga khawatir sejumlah warga bakal kesulitan memperoleh air bersih gara-gara musim kemarau ini. Kelangkaan air bisa mengancam kesehatan ribuan warga Jakarta Utara. Caranya, mereka membatasi minum untuk keperluan lain. "Kondisi ini berpotensi menimbulkan penyakit diare dan kulit," ujarnya.

Edvin memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada pertengahan Agustus mendatang. Saat itu suhu udara rata-rata 32 derajat Celsius. Hemat air dan kurangi aktivitas bakar-membakar, begitu pesannya.

Tidak ada perbedaan suhu yang besar antara Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Semua akan mendapat terik matahari yang sama. Perbedaan hanya terletak pada faktor non-iklim karena kawasan selatan Jakarta lebih banyak memiliki pepohonan yang akan membuat daerah itu lebih adem.

Yang jelas, Edvin menambahkan, dalam sepekan ke depan tanah Jakarta sama sekali tidak basah oleh hujan. "Minggu ini Jakarta kering. Minggu depannya lagi ada sedikit harapan hujan," ujarnya.

HERU TRIYONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

47 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

Petir akan menyambar titik yang terdekat dengannya.


IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

53 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.


Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

56 hari lalu

Ilustrasi hujan es. youtube.com
Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.


10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

56 hari lalu

Ilustrasi mendung di Jakarta. TEMPO/Frannoto
10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

Cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat, disertai kilat atau petir, angin kencang, dan fenomena hujan es dapat terjadi di musim pancaroba saat ini.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

57 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem

59 hari lalu

Seorang petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem

Selama periode pancaroba, kata BMKG, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.


Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

25 Februari 2024

Bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin siang 6 Maret 2023. Bencana terjadi di tengah cuaca ekstrem hujan lebat di pulau yang berjarak perjalanan 14 jam kapal laut dari pusat kabupaten itu. (ANTARA/HO-Cherman)
Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

BMKG pancaroba picu pembentukan awan cumulonimbus. Awan yang berpotensi petir, angin kencang, puting beliung, bahkan terjadinya hujan es.


Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

25 Februari 2024

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (BMKG)
Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat.


Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Sering Muncul Selama Musim Pancaroba

17 November 2023

Di Bawah Ancaman Banjir dan Kencing Tikus
Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Sering Muncul Selama Musim Pancaroba

Selain demam berdarah (DBD), leptospirosis juga menjadi penyakit yang sering muncul ketika musim pancaroba tiba. Lantas, apa itu penyakit leptospirosis?