Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Razia Kaca Film Hanya Sementara  

image-gnews
Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan pengukuran intensitas kaca film mobil angkutan kota saat merazia angkutan kota berkaca gelap di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (18/9). Bagi angkot dengan kaca film melebihi kadar 70 persen langsung dihentikan dan dikelupas oleh petugas. Tempo/Tony Hartawan
Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan pengukuran intensitas kaca film mobil angkutan kota saat merazia angkutan kota berkaca gelap di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (18/9). Bagi angkot dengan kaca film melebihi kadar 70 persen langsung dihentikan dan dikelupas oleh petugas. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Efek razia penggunaan plastik film atau yang dikenal dengan istilah kaca film pada kaca angkutan umum yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dinilai kriminolog hanya bersifat sementara. “Razia hanya untuk menekan aksi kejahatan saat ini saja,” ujar kriminolog Universitas Indonesia Iqra Sulhin, Senin, 19 September 2011.

Pelaku kejahatan, kata Iqra, selalu mencari modus baru jika cara-cara lama sudah tidak bisa dilakukan. “Mereka berpikir rasional.” Oleh karena itu, penanganan aksi kejahatan akan selalu berubah dari waktu ke waktu.

Namun, kriminolog ini menilai sebagai langkah awal, razia penggunaan kaca film pada angkutan kota (angkot) sudah cukup baik. Iqra menyebutkan, penggunaan kaca film pada angkot bisa memfasilitasi terjadinya tindak kejahatan. Sifat angkot yang mobile, lanjutnya, membuat pengawasan terhadap penumpang sulit dilakukan. “Kalau transparan akan ada pengawasan dari sekelilingnya. Namun selain itu, Pemda juga harus melakukan pengawasan lainnya, seperti mendata sopir angkot dan mencari sopir ilegal.

Aksi kejahatan tidak akan lepas dari persoalan situasional. Ada dua hal yang mendorong terjadinya kejahatan, yaitu faktor waktu dan tempat. Pada malam hari, sepi dan tidak ada pengawasan, misalnya, memungkinkan terjadinya kejahatan.

Iqra menyarankan agar pengguna moda transportasi umum lebih waspada. “Penumpang harus jeli mengamati situasi.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Jakarta dihebohkan dengan maraknya kasus pemerkosaan di angkot. Menurut data polisi sepanjang Januari hingga September tahun ini saja, telah terjadi 40 kasus pemerkosaan di wilayah Kepolisian Daerah Metro Jaya. Angka itu sudah nyaris menyamai jumlah kasus yang terjadi sepanjang tahun lalu, yakni 41 kasus.

Gubernur DKI Jakarta mengimbau agar pengguna angkot tidak mengenakan pakaian minim seperti rok mini agar tidak memancing kejahatan. Pernyataan Gubernur memancing reaksi keras berbagai pihak karena dinilai melecehkan perempuan. Gubernur kemudian meminta Dinas Perhubungan dan instansi terkait meningkatkan sistem keamanan dan pengamanan dalam angkutan umum.

ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

33 hari lalu

Wakil Direktur Imparsial, Gufron Mabruri (kedua kiri), Koordinator peneliti Imparsial, Ardi Manto Adiputra (paling kiri) dan peneliti senior Imparsial Anton Aliabbas (kedua kanan) saat jumpa pers terkait Peringatan HUT Ke-74 TNI, di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 4 Oktober 2019. Antara Foto/Syaiful Hakim
Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

Kekerasan di Tanah Papua, selalu berulang karena pemerintah masih menggunakan pendekatan keamanan dalam menangani konflik.


Kapolri Sebut Pemilu 2019 Unik, Ini Alasannya

18 September 2018

Ribuan prajurit TNI/Polri mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata-2018 Pengamanan Penyelenggaraan Pemilu 2019 di Silang Monas, Jakarta, Selasa, 18 September 2018. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi inspektur upacara. TEMPO/Subekti.
Kapolri Sebut Pemilu 2019 Unik, Ini Alasannya

Menurut Tito, ada potensi pecah belah di tengah masyarakat karena eskalasi ketegangan dari penyelenggaraan pemilu yang berbarengan.


Operasi Cipta Kondisi, Tim Elang Cisadane Halau Balapan Liar

17 Juni 2017

TEMPO/Iqbal Lubis
Operasi Cipta Kondisi, Tim Elang Cisadane Halau Balapan Liar

Tim Elang Cisadane menahan delapan unit kendaraan roda dua tanpa surat kendaraan dan satu unit sepeda motor dengan tiga STNK.


Kominfo Ambil Peran Konsolidator di Badan Siber dan Sandi Negara  

7 Juni 2017

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan keterangan kepada pers terkait serangan Ransomware baru bernama WannaCry di Jakarta, 14 Mei 2017. Kementerian Kominfo melakukan himbauan dan serangkaian penangkalan dan penanganan mengatasi serangan malware. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kominfo Ambil Peran Konsolidator di Badan Siber dan Sandi Negara  

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya mengonsolidasikan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dengan Direktorat Keamanan Kominfo di BSSN.


Polda Metro Jaya Gelar Operasi Simpatik Jaya Selama 21 Hari

1 Maret 2017

Dua Polwan terlihat membawa ikon ondel-ondel, Operasi Simpatik Jaya akan digelar dari 1-21 April 2015. Jakarta, 1 April 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
Polda Metro Jaya Gelar Operasi Simpatik Jaya Selama 21 Hari

Polda Metro Jaya menggelar Operasi Simpatik Jaya 2017 mulai 1 hingga 21 Maret 2017.


Mantan Kapolri Sebut SDM Keamanan di Indonesia Masih Lemah

20 Februari 2017

Sejumlah anggota kesatuan Polisi Air dan Udara berbaris dalam Upacara Peringatan Ulang Tahun Kesatuan mereka di Markas Komando Direktorat Polair Kepolisian Republik Indonesia, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/12). Ditpolairud merayakan ulang tahun ke-63 yang jatuh pada tanggal 1 Desember. TEMPO/Seto Wardhana
Mantan Kapolri Sebut SDM Keamanan di Indonesia Masih Lemah

Mantan Kapolri Awaluddin Djamin mengatakan, diperlukan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas di sektor keamanan.


Satpol PP Tangerang Selatan Bongkar Warung Remang-remang

30 November 2016

Warung remang-remang. TEMPO/Yosep Arkian
Satpol PP Tangerang Selatan Bongkar Warung Remang-remang

Penertiban warung remang-remang melibatkan 300 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan Kelurahan.


Tak Ada Orang Indonesia dalam Bursa Calon Presiden Interpol  

9 November 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) bersama Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian (kedua kanan), Presiden Interpol, Mireille Ballestrazzi (kedua kiri), Sekjen Interpol Jurgen Stock (kiri) dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kanan) saat pembukaan Sidang Umum ke 85 Interpol di Nusa Dua, Bali, 7 November 2016. ANTARA FOTO
Tak Ada Orang Indonesia dalam Bursa Calon Presiden Interpol  

Ada wacana personel dari Indonesia menjadi anggota eksekutif komite Interpol.


Pemerintah Klaim Politik, Hukum, dan Keamanan Beres

26 Oktober 2016

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai pertemuan terkait antisipasi kerawanan Pilkada, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, 30 Agustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Pemerintah Klaim Politik, Hukum, dan Keamanan Beres

Untuk bidang hukum, pemerintah mencatat pencapaian deregulasi
peraturan daerah dengan pencabutan 3.143 perda yang diang
dianggap bermasalah.


Ridwan Kamil Minta Pembubaran Perpustakaan Tidak Terulang  

23 Agustus 2016

Walikota Ridwan Kamil diarak naik reak usai meninjau kesiapan venue pembukaan PON Jawa Barat XIX bersama Ketua Harian Pengurus Besar PON XIX Iwa Karniwa di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Bandung, Jawa Barat, 21 Agustus 2016. Kesiapan GBLA jelang pembukaan PON sudah mencapai 90 persen. TEMPO/Prima Mulia
Ridwan Kamil Minta Pembubaran Perpustakaan Tidak Terulang  

Ridwan Kamil berharap pembubaran paksa komunitas perpustakaan tidak kembali terulang di wilayah Kota Bandung.