TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim SAR hingga kini masih mencari pesawat milik sekolah penerbangan Nusa Flying International yang hilang kontak setelah lepas landas tadi pagi, Rabu, 16 November 2011 dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
“Kami sudah mengerahkan satu pesawat Bolkow 105, Aircraft Wing Air, dan tiga pesawat Cesna untuk mencari mereka,” kata Sunarbowo, Direktur Operasi Badan SAR Nasional, saat dihubungi Tempo.
Berdasar pencarian siang tadi pukul 13.00, Sunarbowo menyebut, belum ada hasil. “Belum ada hasilnya,” ujar dia. Tim SAR telah menyusuri rute terbang pesawat latihan tersebut dari Bandara Halim hingga Pangkalan Udara Sukani, Jawa Barat. Selain itu, Basarnas pun berkoordinasi dengan pihak Kepala Ruang Operasi Polda Jawa Barat dan Kepala Polres Cirebon. “Untuk memberi informasi pada kami kalau ada masyarakat yang melaporkan keberadaan pesawat,” imbuhnya.
Menurut Sunarbowo, wilayah yang dilalui pesawat berdasarkan rute, berupa kebun dan sawah. Ia berharap pesawat latihan itu tidak tersasar ke daerah pegunungan. “Semoga tidak belok sampai wilayah Jatiluhur (Jawa Barat). Di sana kan sudah masuk wilayah gunung, Gunung Galunggung,” harapnya.
Sebelumnya, pagi ini pukul 07.40 WIB atau 00.40 UTC, pesawat latihan jenis Cesna milik sekolah penerbangan swasta, Nusa Flying International, berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Budiarto, Curug, Tangerang. Pukul 08.19 WIB, pesawat tersebut putus kontak dengan landasan. “Terakhir kontak pukul 08.19, mereka di ketinggian 7.500 feet (kaki),” jelas Sunarbowo.
Berdasarkan perhitungan, seharusnya pesawat sampai di Curug pukul 08.53 WIB atau 02.33 UTC. “Penyebab lost contact belum diketahui,” kata Bambang S. Ervan, juru bicara Kementerian Perhubungan, ketika dihubungi terpisah hari ini. Pesawat latihan itu sendiri dikemudikan Kapten Pilot Partogi, dengan penumpang dua orang taruna, Fikri dan Agung. “Itu memang jadwal latihan mereka,” terang Bambang.
ATMI PERTIWI