TEMPO Interaktif, Jakarta - Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Bung Karno (UBK) Daniel Panda memandang pemberian gelar sarjana kehormatan bagi Sondang Hutagalung sudah tepat. Secara akademis, kata Daniel, Sondang sudah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya.
"Skripsi kan hanya untuk syarat," kata Daniel saat ditemui di kantornya, Senin, 12 Desember 2012. Langkah UBK, kata Daniel, didukung beberapa kalangan pegiat lembaga swadaya masyarakat mengingat almarhum peduli akan isu hak asasi manusia. UBK mendukung kegiatan mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap kondisi bangsa ini. Kampus akan selalu mendukung demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswanya selama berjalan dalam suasana tertib.
Namun Daniel berharap aksi bakar diri seperti dilakukan Sondang tidak terulang. "Masih ada cara (protes) lainnya." Ia merasa prihatin dan kehilangan atas kepergian Sondang. Mahasiswa Fakultas Hukum UBK itu mengembuskan napas terakhir Sabtu lalu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Ia sempat dirawat selama empat hari karena luka bakarnya mencapai 98 persen.
Sondang dikenal sebagai mahasiswa yang cemerlang. Indeks perastasi kumulatifnya 3,37. Meski begitu aktivitas kemahasiswaan Sondang lebih banyak di luar kampus. Darma Silalahi, teman Sondang di Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenisme untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi), mengatakan Sondang lebih banyak aktif di organisasi itu ketimbang di kampus. "Kami biasanya diskusi soal isu terkini, utamanya mengenai hak asasi manusia."
ADITYA BUDIMAN