TEMPO.CO, Jakarta - Empat unit kapal KM Kerapu dan dua unit KM Lumba-lumba yang biasa melayani transportasi Jakarta (Muara Angke)-Kepulauan Seribu hari ini tidak beroperasi. "ABK-nya (anak buah kapal) mogok," kata Manajer Operator Pelabuhan Penumpang Muara Angke, Zulkarnaen, Ahad, 15 Januari 2012.
KM Kerapu dan KM Lumba-lumba merupakan kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang biasa mengangkut wisatawan dari dan menuju Kepulauan Seribu. Satu unit KM Kerapu dapat mengangkut 20 penumpang, sementara KM Lumba-lumba berkapasitas hingga 50 penumpang.
Rute yang biasa dilalui oleh kapal-kapal ini adalah lintasan satu yang dilalui KM Lumba-lumba, yakni Muara Angke-Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka-Pulau Kelapa, pulang-pergi (PP). Lintasan dua dilalui KM Kerapu yang melayani Muara Angke-Pulau Untung-Pulau Pramuka-Pulau Kelapa (PP). Kemudian lintasan tiga dilalui KM Kerapu yang melayani Muara Angke-Pulau Untung Jawa-Pulau Lancang-Pulau Payung-Pulau Tidung (PP). Lintasan empat dilalui KM Kerapu yang melayani Muara Angke-Pulau Untung Jawa-Pulau Lancang-Pulau Pari-Pulau Pramuka (PP).
Akibat aksi mogok tersebut, arus wisatawan yang biasanya ramai pada akhir pekan pun sempat terganggu. "Akhirnya mereka diangkut kapal-kapal tradisional saja," ujar Zulkarnaen.
Seorang anak buah KM Kerapu yang enggan disebut namanya menyatakan aksi mogok disebabkan masalah perpanjangan kontrak yang belum jelas antara ABK dan PT Pelita Anugrah Bahari selaku operator. "(Mogok kerja) mulai hari ini sampai waktu yang belum ditentukan," ujarnya tanpa menyebut detail permasalahan.
Di pihak lain, perwakilan dari PT Pelita Anugrah Bahari belum dapat dikonfirmasi. Kantornya yang terletak di Jalan Alur Laut, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedang tutup karena libur.
PINGIT ARIA