TEMPO.CO, Jakarta - Kasubdit II Psikotropika Direktorat Reserse Narkotik dan Obat-obatan (Diresnarkoba) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Saputro mengatakan bahwa pengemudi dan penumpang Xenia masih dalam kondisi teler saat pertama diperiksa polisi. “Kepalanya masih geleng-geleng,” kata Eko di Markas Polda Metro Jaya pada Selasa siang, 24 Januari 2012.
Sopir Xenia penyebab kecelakaan maut di Tugu Tani yang digelandang ke Diresnarkoba pada Senin 16 Januari 2012 adalah Afriani Susanti, 29 tahun. Dalam mobil itu juga ada temannya, Deny Mulyana, 30 tahun, Adistina Putri Grani (26), serta Arisendi (34). Semuanya sudah ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan narkotik.
Eko menduga efek ekstasi dan alkohol yang mereka konsumsi belum sepenuhnya hilang pada saat mereka digelandang ke Diresnarkoba Polda Metro Jaya. Mereka dibawa ke Polda Metro untuk diperiksa sekitar 14 jam setelah tabrakan maut di Tugu Tani itu terjadi.
Mereka dibawa ke sini sekitar pukul 01.00 pagi,” kata Eko yang turut menyidik para tersangka.
Saat tiba di Diresnarkoba, kata Eko, raut wajah penumpang ataupun pengemudi datar saja. Tidak ada sedu sedan ataupun tangis air mata. “Hanya diam saja. Teler,” kata Eko.
Eko mengatakan pengaruh ekstasi setengah butir yang mereka tenggak membuat mereka tak bisa tidur semalaman. Mereka baru bisa tidur pada Senin subuh. “Pagi hari baru sadar kembali,” katanya.Setelah semuanya sadar, barulah polisi memintai keterangan para tersangka.
ANANDA BADUDU
Berita lain:
Dijerat Pasal Berlapis, Sopir Xenia Maut Terancam 6 Tahun Penjara
Sosok Pengemudi Xenia Maut di Mata Temannya
Sopir Xenia Maut Akui Pacu Mobil 100 KM/Jam
Pengemudi Xenia Maut Dikenal Sebagai Produser Film
Korban Tabrakan Xenia Maut Berpamitan di Facebook
Sopir Xenia Maut Cs Usai Pesta Miras dan Sabu