TEMPO.CO, Jakarta -Ruang kelas III sekolah Madrasah Ibtidaiyah Arridha di Jalan Jelambar Madya Utara Rt 10/08 Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, tampak hancur berantakan. Meja dan kursi kelas tertimbun oleh genting-genting dan kayu bangunan. Tak ada lagi atap bangunan yang melindungi kelas berkapasitas 36 siswa ini.
"Malam tadi tiba-tiba roboh. Beruntung sedang tidak ada kegiatan belajar-mengajar," ujar Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Arridha Amin Abdullah, 53 tahun, di lokasi, Ahad, 18 Maret 2012. Amin terkejut atas kejadian tersebut. Semula, saat mendapat laporan, ia menduga kerusakan hanya pada bagian plafon.
Menurut dia, ruang kelas siswa memang kerap mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap dan kusen. Oleh sebab itu, Amin tak menyangka seluruh atap ruang kelas III roboh seketika. Kuat dugaan, tambahnya, ambruknya atap kelas lantaran kondisi bangunan yang sudah tua.
Amin menceritakan, bangunan sekolah yang berjumlah sembilan ruangan sebelumnya terbengkalai tidak terpakai. Lalu pada 2006 Madrasah Arridha menempati gedung seluas dua kali lapangan basket ini. Sebelum menempati, pihak pengurus sudah melakukan renovasi pada tahun yang sama.
Setelah ambruknya kelas, warga di sekitar madrasah meminta sekolah segera merenovasi gedung. "Orang tua murid khawatir jika saat belajar nanti tiba-tiba kelas ambruk lagi," kata Amin. Tapi renovasi tersebut harus menunggu biaya, sehingga untuk sementara waktu kegiatan belajar-mengajar siswa kelas tiga dilakukan di ruang perpustakaan. Meski demikian ia berharap kegiatan belajar siswa kelas lainnya tidak terhenti.
Sementara itu, Arik, 11 tahun, siswa kelas V, mengaku prihatin dengan kondisi madrasah yang memiliki 267 murid ini. Ia menginginkan agar gedung sekolah bisa diperbaiki.
ADITYA BUDIMAN