TEMPO.CO, Jakarta - Korban luka tak hanya berada di pihak pengunjuk rasa yang menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebanyak 23 anggota polisi juga terluka saat mengamankan demonstrasi sejak Selasa, 27 Maret 2012, sampai Jumat, 30 Maret 2012.
"Dua orang di antaranya perlu dirawat di rumah sakit," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Sabtu, 31 Maret 2012. Tiga lainnya mengalami luka bakar karena terkena cairan kimia. Sementara sebagian besar petugas terluka karena terkena lemparan batu dan gas air mata.
Rikwanto mengatakan kedua anggota polisi dirawat di Rumah Sakit St. Carolus dan Rumah Sakit Mitra Kemayoran. Mereka dirawat karena luka akibat pukulan. "Ada pembengkakan di organ dalam," katanya.
Polisi yang masih dirawat di RS Mitra Kemayoran adalah Kepala Kepolisian Sektor Senen, Komisaris Polisi Imam Zebua. Seorang lagi, kata Rikwanto, adalah petugas berpangkat brigadir satu (briptu) yang dirawat di St. Carolus.
Sementara itu, polisi yang terkena air keras tak perlu dirawat inap. Salah seorang aparat yang mengalami luka bakar karena air keras adalah anggota provost, Brigadir Made A. Ia tersiram di bagian lengan dan wajah.
ANGGRITA DESYANI | ANANDA BADUDU