Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Bocah SD Cipayung Demo Sekolah Rusak  

image-gnews
Ratusan Siswa dan orang tua murid SDN Cipayung, SDN Sukmajaya III, dan SDN Mekarjaya XXX melakukan demonstrasi di DPRD kota Depok, Rabu (11/4). TEMPO/Ilham Tirta
Ratusan Siswa dan orang tua murid SDN Cipayung, SDN Sukmajaya III, dan SDN Mekarjaya XXX melakukan demonstrasi di DPRD kota Depok, Rabu (11/4). TEMPO/Ilham Tirta
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Ratusan anak melompat-lompat di halaman Dewan. Sebagian berpakaian seragam merah putih sebagian lainnya berpakaian bebas.Sesekali mereka seperti menyanyikan lagunya Ayu Tinting, Alamat Palsu.

Namun, mereka bukan membawakan syair Alamat Palsu, melainkan menyindir pemerintah kota Depok. "Kemana, dimana sekolah kami," para bocah ini bernyanyi di depan gedung DPRD Kota Depok, Rabu, 11 April 2012.

Mereka ternyata para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipayung, SDN Sukmajaya III, dan SDN Mekarjaya XXX. Mereka hendak menuntut para pembesar daerah mengembalikan sekolah mereka. Gerombolan bocah ini pun mengumpat sesuka hati dengan megaphone dan sound system. "Pak, bagaimana sekolah kami. Enggak kasihan kami terlantar," teriak Dava Nuralit, 12 tahun, siswa kelas 5 SDN Cipayung.

Layaknya mahasiswa yang sedang aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak, puluhan spanduk dan karton bertulis pun diarak-arak melingkar, menghadap tepat depan pintu keluar para wakil rakyat Depok tersebut. Dava pun mengambil alih komando. "Sekolah gratis, jadinya begini," Dava meneriakan yel-yelnya yang diikuti oleh teman-temannya.

Sepertinya mereka sangat menikmati yel-yel demi yel-yel yang mereka sahut sambil jingkrak-jingkrak itu. Puluhan, bahkan ribuan kali mereka tak lelah dengan kata yang sama pada nada yang teratur. "Sekolah gratis, jadinya begini. Sekolah gratis, jadinya begini."

Dava tetap memegang megaphone-nya dengan bantuan rekan sekelasnya Sofian Trihadi, 12 tahun. Kali ini yel-yelnya sedikit menyindir diri mereka sendiri. "Sekolah numpang, malu-maluin," teriak mereka sambil membentangkan spanduk bergambar bangunan sekolah mereka yang belum pantas dikatakan bangunan itu. "Lihat ini, Pak. Sekolah kami rubuh ini, Pak," sahut Dava memberhentikan yel-yel.

Para bocah SD ini datang bersama orang tua mereka dengan sembilan angkutan kota (angkot) D 06. Selain angkot, laskar manusia di bawah umur ini juga memakai puluhan sepeda motor. Marah, tapi lucu, begitulah yang dirasakan para orang tua siswa menyaksikan aksi para buah hatinya ini.

Ditengah nyaring bunyi megaphone dan sound system, terlihat raut sedih dari seorang ibu yang berpegangan tangan dengan anaknya. Mereka adalah Aliah, 36 tahun, dengan anaknya Lutfi Baihaqi, siswa kelas I SDN Sukmajaya III. Lutfi pun terdiam melihat lompatan dan teriakan dari teman-temannya itu. "Kembalikan sekolah kami," latah Lutfi dengan ekspresi datar mengikuti suara di sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aliah pun maju mengambil microphone dari tangan seorang ibu seumurannya. "Anak kami bukan saja terlantar, tapi mentalnya sudah drop lantaran setiap hari di sejek temannya. Setiap hari tetap saja anak kami melapor diejek karena menumpang sekolah," kata Aliah lantang memecah suara dua megaphone dari para bocah itu.

Mereka memang sedang kesal, bosan, dan kecewa kepada Pemerintah Kota Depok, terutama pada Dinas Pendidikan. Sekolah tua mereka di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, harus dibongkar pada Oktober 2011. Alasan mereka adalah akan dibangun ulang karena bangunan sekolah telah renta, dari 1949. "Tapi sampai sekarang masih tetap puing tampa proses pembangunan," kata Kepala SDN Sukmajaya III, Amaliah.

Akhirnya, sebanyak 761 siswa kini telantar dibeberapa sekolah di Depok, termasuk Dava, Sofian, dan Lutfi. Selain tekanan psikis dari siswa sokolah yang mereka tumpangi, mereka juga kerap belajar tanpa arah, bahkan hanya belajar satu jam sehari. "Sekolahnya asal datang, akhirnya sekarang nilainya pada turun," kata Selina, 40 tahun. Selina memiliki dua anak yang senasib, satunya kelas IV di SDN Cipayung dan satunya kelas II SDN Sukmajaya III.

Menanggapi aksi bocah dan orang tuanya, Kepala Seksi Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Depok, Indah Lestari, turun tangan. Indah pun membantah selama ini mengabaikan bocah-bocah di depannya. "Pembangunan terhenti karena kekurangan dana dan kesalahan pemborong,” katanya.

Namun, dengan suara meninggi kembali Indah berjanji. "Akhir 2012 sekolah sudah bisa dipakai belajar-mengajar," katanya.

Pemerintah Kota Depok sudah mengalokasikan dana dari APBD 2012 untuk kelanjutan pembangunan tiga sekolah tersebut. SDN Cipayung dan SDN Sukmajaya III yang memilki satu lokasi dialokasikan Rp 733.930.200, sementara SDN Mekarjaya XXX sebanyak Rp 418.490.000.

ILHAM TIRTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

9 Desember 2023

Sejumlah siswa melakukan simulasi gempa saat kegiatan belajar mengajar di tenda sekolah darurat di SDN Citamiang, Sarongge, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin 9 Januari 2023. Sebanyak 262 siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam tenda darurat bantuan PMI Kabupaten Cianjur karena ruang kelas sekolah tersebut rusak akibat gempa Cianjur. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

Akibat gempa Cianjur itu, memang ada 22 gedung SMP yang mengalami kerusakan. Rinciannya, 18 sekolah rusak berat dan empat lainnya rusak sedang.


70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

Guru mengajar sejumlah siswa yang duduk di lantai tanpa bangku dan meja belajar di SD Negeri Gelam 2 di Kampung Cigelam, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 2 September 2021. ANTARA/Asep Fathulrahman
70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.


Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

8 Oktober 2018

Siswa berjalan di depan bangunan yang rusak di SMA PGRI, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 8 Oktober 2018. Pihak sekolah melakukan pendataan pada hari pertama sekolah untuk mengetahui jumlah siswa pascagempa dan tsunami Palu. ANTARA
Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

Kemendikbud melakukan pendataan terhadap siswa, guru dan sekolah yang terdampak oleh gempa Palu.


Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

30 Agustus 2018

Suasana belajar mengajar di sekolah SDN Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Agustus 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.


KPK Bantu Polda Metro Jaya untuk Tangani Kasus Korupsi Ini

30 Juli 2018

Plang sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 55 yang terbengkalai proses perbaikan gedungnya di Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, (21/04). Tempo/Dian Triyuli Handoko
KPK Bantu Polda Metro Jaya untuk Tangani Kasus Korupsi Ini

Pertemuan antara tim koordinasi dan supervisi Komisi Pembertantasan Korupsi dan penyidik Polda Metro Jaya digelar Jumat lalu.


Atap Sekolah Dasar Ciomas Ambruk, Tiga Bulan Terbengkalai

23 Juli 2018

Seorang siswa melihat bangunan sekolah yang roboh dan tak kunjung diperbaiki di SDN Kotabatu 08, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 23 Juli 2018. ANTARA
Atap Sekolah Dasar Ciomas Ambruk, Tiga Bulan Terbengkalai

Hingga saat ini belum ada kegiatan untuk memperbaiki atap sekolah yang ambruk itu.


Ini Acara Terakhir Sebelum Gedung Serbaguna SMPN 32 Ambruk

22 Desember 2017

Kondisi bangunan di SMPN 32 Pejagalan yang Runtuh. TEMPO/Rosseno Aji
Ini Acara Terakhir Sebelum Gedung Serbaguna SMPN 32 Ambruk

Beberapa jam setelah acara Maulud Nabi Muhammad usai, gedung serbaguna buatan 1880 tersebut ambruk.


Gedung SMPN 32 Jakarta Roboh, Usul Renovasi Tak Direspon Cepat

22 Desember 2017

Sejumlah Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari kelurahan Pekojan, Jakarta Barat, tengah membersihkan puing bangunan serbaguna SMPN 32 Jakarta yang roboh, pada Kamis, 21 Desember 2017. Selain mengakibatkan dua korban luka, puing bangunan juga merusak pagar rumah yang berada di belakang bangunan tersebut. TEMPO/M ROSSENO AJI
Gedung SMPN 32 Jakarta Roboh, Usul Renovasi Tak Direspon Cepat

Sebelum gedung SMPN 32 Jakarta roboh, pihak sekolah sudah mengajukan permohonan renovasi, namun tak direspon cepat.


Kabupaten Tangerang Bangun 4000 Toilet Sekolah

27 Agustus 2013

Mantan Bupati Tangerang Ismed Iskandar yang sekaligus ayah dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat berjalan sebelum pelantikan Bupati baru Tanggerang di Dewan Perwakikan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang, Banten, (22/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Kabupaten Tangerang Bangun 4000 Toilet Sekolah

Sebagian besar sekolah di Kabupaten Tangerang masih kekurangan fasilitas MCK.


Saat Hujan Turun, Sekolah Ini Bubar

22 Agustus 2013

Ilustrasi bangunan sekolah rusak. FOTO ANTARA/Musyawir/ss/mes/11.
Saat Hujan Turun, Sekolah Ini Bubar

Kementerian Pendidikan pernah mengunjungi sekolah itu dan
berjanji memperbaiki. Tapi hingga kini janji itu tidak
terealisasi.