TEMPO.CO, Jakarta- Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menyatakan uji coba pengurangan titik-titik pelaksanaan kawasan 3 in 1 tidak akan mempengaruhi lalu lintas di Jakarta.
Menurut Djoko, kondisi lalu lintas di jalan-jalan protokol pada jam-jam 3 in 1, yakni pukul 07.00-10.00 dan pukul 16.30-19.00, tidak ada bedanya dengan waktu lain. "Jadi diterapkan atau tidak, 3 in 1 ini memang tidak efektif," ujarnya saat dihubungi, Rabu, 5 September 2012.
Kemacetan di Jakarta yang sudah merata merupakan salah satu sebab tak berfungsinya 3 in 1. "Yang diperlukan itu perbaikan sistem jaringan transportasi secara menyeluruh, bukan cuma di wilayah tertentu," katanya.
Menggunakan joki yang menawarkan jasanya untuk menjadi penumpang tambahan adalah akal-akalan pengguna jalan serta memicu 3 in 1 tidak efektif.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengujicobakan pengurangan titik-titik pelaksanaan kawasan 3 in 1. Uji coba ini mulai diterapkan pada 10 September dengan mengurangi sembilan titik menjadi lima titik 3 in 1 saja. Hal ini diutarakan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono Rabu, 5 September 2012.
Adapun wilayah-wilayah yang tidak lagi menjadi kawasan 3 in 1 adalah Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, dan Jalan Pintu Besar Selatan.
Sedangkan lima ruas jalan yang tetap memberlakukan sistem 3 in 1 di jam-jam sibuk adalah Jalan Sisingamangaraja (jalur cepat dan jalur lambat), Jalur Jenderal Sudirman (jalur cepat dan jalur lambat), Jalan M.H Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jalan Jenderal Gatot Subroto antara persimpangan Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Gerbang Pemuda sampai dengan persimpangan dengan Jalan H.R Rasuna Said.
PINGIT ARIA
Berita Lain:
Menjenguk Tahanan, Malah Ikut Ditahan
Bibi Firman Shock Lihat Polisi
BLU: Kontrak Kerjasama PT JET Terancam Diputus
Paska Lebaran, Pedagang Kaki Lima Naik 42 Persen
24 Ribu Penduduk Bekasi Terancam Krisis Air