TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria menerjunkan diri dari jembatan penyeberangan di samping pusat perbelanjaan Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur. Pria bernama Sunggul Perdamaian Aritonang itu lompat dari jembatan penyeberangan halte Transjakarta PGC sekitar pukul 11.35, Ahad, 23 September 2012.
"Korban memanjat pagar pembatas jembatan dan menerjunkan diri," kata saksi mata, Saputra, saat di lokasi kejadian Ahad, 23 September 2012. Akibatnya, wajah bagian kiri korban rusak parah dan meninggalkan genangan darah di samping jembatan penyeberangan.
Saputra mengatakan sebelumnya korban sudah terlihat berjalan mondar-mandir di sekitar lokasi sejak pagi. Saat korban memanjat pinggir pembatas jembatan, kata dia, petugas Transjakarta sudah berteriak memperingatkan korban untuk turun dan tidak terjun ke bawah.
Namun peringatan itu dihiraukan oleh korban. Ia tetap menerjunkan diri dari samping jembatan yang memiliki ketinggian sekitar 5-6 meter. "Mungkin dia sedang tertekan, makanya nekat menjatuhkan diri," kata Saputra.
Sesaat setelah korban terjun, beberapa petugas keamanan pusat perbelanjaan dan kepolisian yang sedang berpatroli segera membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia kemudian dilarikan ke Unit Gawat Darurat untuk mendapatkan perawatan.
Belum diketahui penyebab korban menjatuhkan diri dari atas jembatan. Menurut salah satu petugas polisi di RS Polri, kondisi korban masih sangat lemah untuk dimintai keterangan. "Korban masih belum bisa bicara," kata petugas tersebut.
Dari dalam dompet korban, ditemukan kartu tanda penduduk atas nama Sunggul Perdamaian Aritonang. Korban beralamat di Jalan Warakas 3 Gang 6 No 25 RT/RW 11/0, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pria kelahiran Pinang Suri, 23 Mei 1979, itu ke PGC menggunakan sepeda motor Honda B 69933 URK yang diparkir di samping jembatan tempat ia menjatuhkan diri.
RAFIKA AULIA
Berita Lain:
Jokowi Tak Mau Dikawal, Polisi Memaklumi
FPI Segel Seven Eleven Pejaten
Harga Tiket KRL Naik, Ini Kompensasinya
Dor, Dor, Rampok Bertopeng Lolos dari Warga
Komunitas Kereta Tidak Setuju Kenaikan Tarif