TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke berpamitan dengan para pejabat di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa pagi, 25 September 2012. “Hidup ibarat membaca bab per bab sebuah buku. Begitu selesai menamatkan satu bab, maka yang harus dilakukan kemudian adalah membuka lembaran baru dan membaca bab berikutnya,” kata Fauzi dalam sambutan pamitan, Selasa, 25 September 2012.
Dalam pemilihan gubernur putaran kedua, lawannya, Joko Widodo, diunggulkan oleh hitung cepat sejumlah lembaga survei. Jika tak ada gugatan hasil pemilihan ke Mahkamah Konstitusi, Fauzi harus menyerahkan kekuasaannya kepada Jokowi pada 7 Oktober 2012 mendatang.
Walaupun gaya pemimpin DKI Jakarta yang baru bakal berubah, Fauzi meminta pegawai negeri sipil tetap fokus bekerja melayani dan mendedikasikan diri demi rakyat. Saat keluar ucapan itu, hadirin tampak sedikit terhenyak dan sedikit sendu. Beberapa pejabat seperti Camat Kramat Jati, Ucok Bangsawan Harahap, dan Camat Pasar Rebo, Premi Lasari, yang duduk di barisan paling depan terlihat memerah wajahnya dan menitikkan air mata.
Melihat itu, Fauzi meminta hadirin tidak menangis. Dia menyebutkan, kedatangannya pagi ini merupakan upayanya sebagai pemimpin yang datang tampak muka dan pergi tampak punggung.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang diberikan kepadanya. "Yang telah memberikan dukung kepada saya, saya ucapkan terima kasih. Dan yang kemarin tidak memilih Bang kumis, tidak apa-apa, saya ikhlas," kata Fauzi sambil tertawa. Bang Kumis merujuk pada Fauzi yang berkumis tebal dan menjadi ikonnya dalam pemilihan gubernur lalu.
Acara kemudian ditutup dengan foto bersama Fauzi dengan seluruh hadirin. Mereka tampak bersemangat mengabadikan momen tersebut.
RAFIKA AULIA
Berita Terpopuler
Olahraga Baru Ala Jokowi
Kemenangan Jokowi Untungkan Siapa?
Warga Tanah Merah Berharap Pada Jokowi
Jokowi: Pemerintah Adalah Pelayan
Panwaslu Terima Aduan Pelanggaran Hingga 7 Oktober