TEMPO.CO, Jakarta - Belasan ekor anak ular sanca ditemukan warga menjalari pohon-pohon bambu di Kali Cipinang, Kampung Makasar, RT 09 RW 04, Jakarta Timur. Kesembilan belas ekor sanca itu kini berhasil ditangkap dan dikurung di kandang plastik berukuran 50x30x30 cm.
"Karena mau musim hujan, sarangnya tergenang air, jadi pada keluar," ujar Sadan, 67 tahun, yang menangkap ular-ular tersebut. Ia melakukan aksinya saat hendak keluar menangkap burung pada akhir pekan lalu bersama dua cucu dan dua anaknya. Sebanyak 12 ekor ditangkap pada Sabtu malam, 3 November 2012, sedangkan tujuh ekor ditangkap pada Ahad malam, 4 November.
Sadan belum berpikir untuk memelihara 19 ekor anak sanca ini. "Soalnya biayanya mahal," ujarnya. Ia mempertimbangkan menjual hewan melata tersebut. Soalnya, di pasaran, harga untuk sanca berukuran kecil berkisar antara Rp 150 ribu-200 ribu. "Kalau masih kecil orang pada suka, masih bisa diatur," ujarnya.
Tentang tren seperti ini, ia memperkirakan di awal musim hujan, penemuan seperti ini bakal marak terjadi. Ia meminta warga di sekitar kali untuk berwaspada. "Apalagi anak kecil yang main di pinggir kali, harus diawasi," ujarnya.
Di daerah ini Sadan mengatakan bukan hanya sekali ia menangkap ular. Sebelumnya, pada 1997, dia menangkap seekor ular sanca kembang dewasa. Lalu pada 2011, dia berhasil menangkap dua ekor ular sanca jenis yang sama.
Satu ekor ular yang terakhir ditangkapnya ia pelihara hingga sepanjang 2,8 meter. "Tapi tiba-tiba tiga bulan lalu hilang, padahal kandangnya tertutup rapat," ujarnya. Namun, ia mengatakan warga tak perlu resah, sebab ular sanca itu sudah ia ikat mulutnya dengan tali sehingga tak dapat menggigit.
M. ANDI PERDANA
Berita Lainnya:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Pembunuh Janda Cantik Thiolina: Tukang Bangunan
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini
Jokowi Batal Nge-warteg di Srengseng