Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Percakapan Imam, Korban Pembunuhan Cengkareng

image-gnews
Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi- Pegawai di tempat usaha Imam A Syafei, 31 tahun, menyangka majikannya diculik karena pelaku lagi kepepet membutuhkan uang. "Pelaku meminta uang kepada korban, tapi tidak dikasih soalnya pelaku juga punya banyak hutang sama korban," ujar Imron, salah satu pegawai yang mendengar rekaman telepon dari korban, Rabu 20 Maret 2013.

Menurut dia, rekaman berdurasi 25 menit 22 detik itu juga mengisyaratkan pelaku mengancam akan membunuh Imam, jika tidak diberi pinjaman uang. Peminjaman uang itu untuk modal pelaku hijrah ke Malaysia melakoni bisnisnya. Pelaku pun berjanji bakal mengembalikan uang itu seminggu setelah kepergiannya. (lihat: Cerita Pengusaha Reparasi Komputer Sebelum Tewas)

Namun demikian, Imron tidak mengetahui jelas alasan pelaku menculik bosnya. Kemungkinan karena pelaku mengetahui jika Imam mempunyai uang. Ia menduga penculik mengenal korban, karena dari percakapannya pelaku kerap memanggil nama pemilik CV Sentra Data Teknik di Jalan Kramat Pulo Gundul Nomor K-333, RT 11 RW 10 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar baru, Jakarta Pusat.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Bekasi Timur Harry Gasgari menduga, percakapan pelaku dengan korban yang direkam dalam sambungan telepon Imam kepada salah satu anak buahnya karena alasan uang. Sebab, dari suara rekaman terdengar pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu kerap mengancam meminta uang kepada korban hingga ratusan juta rupiah.

Rekan korban, Irfan Dwi Effendi, menduga pelaku meminta uang karena merasa memiliki 'uang simpanan' dari korban. Itu dari usaha yang digeluti pelaku dan korban. Diduga, pelaku merupakan rekan kerja korban yang kerap terlibat dalam bisnis jual-beli, dan reparasi komputer milik Imam. "Jadi, pelaku merasa mempunyai bagian uang dalam bisnis Imam," kata dia.

Nominal uang yang diminta pun cukup besar. Menurut Irfan, dalam rekaman itu terdengar pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari korban. Namun, korban seperti tidak ingin memberi karena untuk kebutuhan usahanya. Pelaku pun mengancam bakal membunuh istri dan anak-anak korban jika tidak diberi uang tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pantauan Tempo, dalam rekaman itu kerap terdengar ancaman pelaku yang meminta uang melalui transaksi penarikan anjungan tunai mandiri milik korban. Pelaku terdengar beberapa kali mengancam ingin membunuh jika korban tidak memberi tahu pin dari sejumlah ATM yang dibawa korban. Pelaku bahkan sempat beberapa kali teriak seperti 'menekankan' sesuatu kepada tubuh korban.

Suara korban pun tidak terdengar jelas dalam rekaman itu. Namun, sesekali sempat terdengar rintihan kesakitan yang meminta pelaku melepaskan jeratan 'sesuatu' dari lehernya. Dalam rekaman itu pelaku juga sempat menyebutkan nama "EKO" yang terlibat dalam penculikan. Namun belum dipastikan berapa jumlah pelaku yang terlibat dalam percakapan itu. Dominan suara yang terdengar ada sekitar tiga orang, yakni korban, pelaku yang mengancam, dan pelaku lainnya. Waspada kejahatan bisa terjadi di mana saja.

MUHAMMAD GHUFRON

Berita Terkait:
Mayat Terikat di Bandara Pengusaha Komputer

Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Terduga Pembunuh Kuras Uang Milik Mayat Terikat
Pembunuh Pria di Bandara Soekarno-Hatta Diringkus

Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 jam lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

8 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

10 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

13 jam lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.


Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.