TEMPO.CO , Jakarta--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun rumah susun sederhana sewa baru di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan mereka sudah memiliki 100 hektare tanah untuk membangun rusun. Pemerintah juga berencana menambah lahan hingga 400 hektare.
"Tapi lokasinya rahasia dulu," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 25 Juli 2013. Kawasan itu nantinya akan menjadi contoh proyek superblok yang digadang-gadang sebagai solusi untuk permukiman warga tak mampu.
Rencananya, akan berdiri 221 menara rusun di atas lahan seluas 100 hektare itu. Setiap menaranya terdiri dari lima lantai untuk hunian dan 1 lantai untuk ruang terbuka. "Tiap menara ada 80 unit rusun, setiap lantainya ada 16 unit," ujar Basuki lagi. Jadi secara total akan ada 17.640 unit rusun di sana.
Dari total luas lahan, hanya ada 63 hektare tanah yang akan menjadi rusun. Sisa 20 hektare untuk kawasan perkantoran dan perdagangan, 14 hektare untuk jalan utama, dan 3 hektare untuk sarana umum kota.
Ahok mengatakan, 45 hektre lahan akan dibangun oleh perusahaan pelat merah PT Jakarta Propertindo dan sisanya oleh Agung Podomoro. "Itu kewajiban membangun 20 persen dari SIPPT (Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah)," katanya.
Pemerintah, kata dia, berupaya menyediakan lahan agar tak ada pengembang yang beralasan tak memiliki lahan. Saat ini, proyek itu sedang dalam tahap rancang bangun.
ANGGRITA DESYANI
Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK
Baca juga:
KPK Tangkap Pengacara Kondang
Serba Pertama di Bandara Kualanamu
Dipo: FPI Bukan Ormas, Hanya Forum Berkumpul
Makna di Balik Nama Anak William-Kate