TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penangkapan Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur menambah panjang daftar hitam ketidakbecusan pejabat dalam mengelola amanah. Basuki pun tidak heran dengan penangkapan ini.
"Dari hasil lelang kan sudah kelihatan, hampir 60 persen itu rata-rata atau bahkan sangat tidak memuaskan," kata Basuki di Balai Kota pada Ahad, 13 Oktober 2013. Menurut Basuki, Lurah Fanda masuk kategori 60 persen ini. Dia dicokok Kejaksaan karena diduga menggelembungkan anggaran.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui sistem birokrasi di DKI selama ini terlalu "nyaman". Hasilnya, banyak pejabat yang istilahnya "asal babeh senang" sehingga banyak yang coba-coba nakal.
Basuki mengaku berani mengatakan hal ini karena bisa dilihat proses lelang. Hasil lelang, ia melanjutkan, menunjukkan kepribadian dan cara pandang dari tiap camat dan lurah. "Hasilnya cuma 20 persen yang sangat memuaskan," ujarnya.
Proses lelang yang dimulai pada April dan mereka yang lolos dilantik Juni lalu tersebut diikuti 282 calon camat dan 670 calon lurah. Hasilnya, ada 39 lurah dan 13 camat petahana yang dicoret, serta 44 camat dan 267 lurah baru dilantik.
SYAILENDRA
Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu
Baca juga
Korupsi Dinasti Banten Dirancang Sistematis
Dinasti Atut Dinilai sebagai Miniatur Orde Baru
Abraham Tak Takut Mistis Keluarga Atut
SBY Menyentil Dinasti Politik Ratu Atut