TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuka pidato di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan guyon. Jokowi didapuk untuk membicarakan tema kedaulatan pangan bersama Megawati Soekarnoputri.
Dia bercerita saat akan menjadi calon Wali Kota Solo sembilan tahun lalu. Saat itu Megawati awalnya tidak yakin dengan sosok Jokowi.
"Saya dapat cerita, Bu Mega sempat ragu karena postur tubuhnya kurus dan tidak kayak wali kota," katanya di Auditorium Prof Dr Harun Nasution kampus UIN pada Sabtu, 21 Desember 2013.
Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengaku diminta Megawati untuk menggemukkan badan. Makanya, dia mengaku sering diajak makan bareng Megawati.
"Saya dihubungi, 'Dek, ayo sini makan kepiting enak.' Ya, langsung meluncur saya," katanya.
Tapi, "Program penggemukan Bu Mega gagal. Ini buktinya, berat saya masih 54 kilogram, sama kaya dulu," ujarnya.
Guyon ini langsung disambut tawa ratusan peserta yang hadir. "Ini cerita jadi pembuka untuk hal yang akan saya bicarakan, yaitu pangan dan perut," katanya.
Menurut Jokowi, masalah pangan merupakan masalah yang krusial dalam membangun sebuah bangsa. Alasannya, pangan ini berkaitan juga dengan sikap politik dan pembangunan infrastruktur.
SYAILENDRA
Topik Terhangat
Atut Ditahan | Timnas Vs Thailand | Mita Diran | Pelonco ITN | Petaka Bintaro |
Polisi: Contraflow Sukses Urai Kemacetan di Tomang
Jokowi dan Kader PDIP Dijadwalkan Ceramah di UIN
Komnas Perempuan Soal Sitok: Polisi Diskriminasi
Sering Dirampok, Minimarket Terapkan Keamanan
Kasus Sitok Dilimpahkan, IPW Anggap Janggal