TEMPO.CO, Jakarta - Meluapnya Sungai Ciliwung membuat volumen sampah di Pintu Air Manggarai ikut meningkat. Selama cuaca buruk, dalam sehari, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKI Jakarta mengangkut sedikitnya 60 ton sampah dari pintu air.
Farry Andhiko, Petugas Satuan Pelaksana UPT Sampah Badan Air Sungai, Danau Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta mengatakan, dalam sepekan terakhir volume sampah yang terbawa arus Ciliwung meningkat tajam. Dalam sehari, seperti pada Jum'at, 17 Januari 2014, sampah yang diangkut mencapai 10 tronton berkapasitas 26 kubik atau setara 6 ton setiap trontonnya.
"Hari ini sudah 5 tronton yang diangkut dari pintu air. Pembersihan sampah terus dilakukan agar tidak menyumbat arus air. Sampah dibuang ke Bantar Gebang," kata Farry kepada Tempo di Pintu Air Manggarai, Sabtu, 18 Januari 2014. "Pada cuaca normal paling banyak 2 tronton sampah yang diangkut."
Material sampah yang nyangkut di pintu air, Farry menceritakan, beragam jenis, seperti batang bambu, kayu, pohon pisang, kursi, bahkan kasur. "Pintu Air ini seperti mal. Semua jenis sampah ada."
Petugas Jaga Pintu Air Manggarai, Muhamad Ibnu mengatakan, volume sampah selalu meningkat jika arus Ciliwung sedang deras. Air sungai membawa banyak material sampah dari daerah hulu dan sepanjang bantaran sungai. "Debit air meningkat, sampah juga bertambah."
Ada pun tinggi muka air di Pintu Manggarai sampai pukul 14.00 WIB berada diposisi 940 sentimeter. Sedangkan di bendungan Katulampa Bogor ketinggian air mencapai 100 Sentimeter atau Siaga 3.
ARIHTA U. SURBAKTI