TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram dengan perilaku warga yang membolongi tanggul. Tak hanya tanggul, tapi juga konstruksi jembatan dibolongi untuk pembangunan jembatan.
Karena itu, Ahok bertekad akan "menyikat" habis bangunan liar yang ada di sekitar kawasan tanggul. Para warga tersebut dinilai merusak konstruksi tanggul dengan membangun jembatan liar.
"Saya enggak mau tahu, habis ini mau saya sikat semua. Lu mau cap saya pelanggar HAM terberat sedunia pun saya terima," kata Ahok dalam percakapannya dengan Tempo di Balai Kota, Senin, 20 Januari 2014. Ahok mengaku punya segepok bukti soal tindakan kriminal warganya itu. (Baca: Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?)
Ia menunjuk foto hasil inspeksi mendadak stafnya di sejumlah kawasan. Salah satunya, bukti ulah "oknum" warga yang tinggal di bantaran tanggul Kali Sunter dan Kemayoran. Di situ terlihat foto-foto tanggul dibolongi setinggi 1 hingga 3 meter untuk dibuat jembatan.
Selain merusak konstruksi tanggul, adanya permukiman liar di sekitar tanggul menurut Ahok juga menjadi penyebab utama banjir karena menghalangi saluran air. Ahok menilai solusi terbaik untuk menangani masalah tersebut adalah memidanakan para pemilik bangunan liar.
"Ini tindakan pidana. Mereka bilang bikin jembatan karena pemerintah tidak pernah bikinkan jembatan, itu benar, tapi apa atas nama HAM kita biarkan mereka kerendem?" kata Ahok.
Ahok menduga mayoritas warga yang tinggal di bantaran kali dan menolak dipindahkan itu karena mereka mengontrakkan rumahnya. Ia berjanji akan menindak mereka, meski masalahnya, jika kasus ini diperkarakan ke polisi, akan terjadi perlawanan. "Kami bawa polisi, tapi mereka akan bawa golok, ya, biarin. Saya sudah kesal."
WDA
Berita terkait
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI
Jokowi Dapat Teguran Gamawan
APBD Jakarta Diketok Pekan Ini
Ahok: Makam Bikin Serapan Anggaran Meleset
Ahok Denda Kontraktor Nakal
DPRD Ragu Target Jokowi Tahun Depan Tercapai