TEMPO.CO, Jakarta - Lalu lintas mobil menuju ke Jalan H dan J Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, ditutup pada pagi, Rabu, 22 Januari 2014, setelah sebuah tanggul air jebol pada malam sehari sebelumnya. Di dekat papan pemberhentian jalan di perempatan daerah tersebut, tampak beberapa petugas dari Dinas Lalu Lintas Angkatan Jalan Raya (DLLAJR) DKI.
Menurut Iwan, 44 tahun, yang mempunyai rumah di dekat tanggul ini, air sungai mulai meluap sekitar pukul 21.00 WIB pada Selasa, 21 Januari 2014, dan mencapai puncaknya pada pukul 24.00. Tanggul sungai di dekat Jalan H dengan ketinggian sekitar satu setengah meter kemudian jebol. "Lebar jebolnya sekitar 15 meter," kata Iwan, yang berdiri di pinggir pasar yang menuju ke arah Jalan H.
Banjir yang meluap, menurut Iwan, mencapai setidaknya dua kawasan perumahan rukun warga (RW) yang ada di Jalan H dan J. Banjir tersebut mencapai ketinggian dua meter. Sejumlah orang lalu lalang melihat banjir di dekat Jalan H. Kawasan ini letaknya di bawah. Sedangkan di atasnya terdapat pasar pagi di pinggiran jalan yang biasa disebut pasar bawah.
Iwan, yang bekerja serabutan, masih punya waktu untuk membawa keluarganya ke kawasan atas yang terletak di pasar bawah pada malam hari saat air mulai meluap dan membawa sejumlah barang. Ia juga sempat berenang melihat daerah sekitar sebelum naik ke daratan. "Rumah saya tenggelam. Itu hanya terlihat pohonnya. Airnya deras sekali. Banjir ini lebih besar dari 2007," kata Iwan, yang sedang mengawasi banjir dengan memakai celana pendek.
Menurut Iwan, karena warga di daerah tersebut sudah tahu bahwa sungai akan meluap pada malam hari itu, mereka bisa menyelamatkan diri dan sampai pagi Rabu, 22 Januari 2014, belum diketemukan adanya korban. Sebuah perahu karet tampak lalu-lalang di air yang menenggelamkan rumah Iwan. Banjir ini juga menjadi tontonan buat orang-orang dan berbaur dengan kegiatan pasar yang cukup ramai pada pagi itu.
PRASETYO