TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan sempat terjadi polemik dalam promosi terbuka alias lelang jabatan kepala sekolah. Karena itu, tes seleksi dalam promosi terbuka ini diulang. (Baca:Basuki Cium Potensi Kecurangan Lelang Kepsek dan Dinas DKI Akui Soal Lelang Kepsek Mungkin Bocor)
"Di awal-awal sempat terjadi polemik sehingga diulang dan ini hasilnya," kata Made di hadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat menggelar rapat dengar pendapat lelang kepala sekolah dan kepala puskesmas di Balai Kota pada Rabu, 19 Maret 2014. Para pemenang lelang tampak hadir dalam rapat tersebut. (Baca: 70 Persen Kepala SMA Lama Tidak Lolos Lelang)
Menurut Made, hasil tes ulang lebih akurat. Mendengarkan penjelasan Made tersebut, Jokowi berangguk-angguk. Made mengawali presentasi dengan mengatakan hasil tes seleksi kepala sekolah SMK lebih baik daripada SMA. (baca:Hasil Lelang Kepala SMK Lebih Baik dari SMA)
Rinciannya, 780 peserta lelang jabatan kelapa sekolah SMA terbagi menjadi dua kategori, yakni kepala sekolah definitif sebanyak 113 orang dan sisanya, 667 orang, adalah guru yang memenuhi syarat untuk mengikuti lelang. Kepala sekolah definitif yang lolos hanya 36 orang. Sebanyak 15 peserta yang tidak lolos masih memenuhi syarat, sedangkan 62 lainnya tidak. Sedangkan dari kategori peserta nondefinitif, 132 peserta sudah lolos.
Sedangkan lelang jabatan kepala sekolah SMK diikuti 442 kandidat. Rinciannya, 62 orang merupakan kepala sekolah aktif dan sisanya, 380 orang, merupakan non-kepala sekolah yang memenuhi syarat untuk mengikuti lelang.Sebanyak 44 kepala sekolah aktif lolos. Sedangkan peserta nondefinitif yang lolos 128 orang. "Makanya secara kualitas bagus SMK," ujarnya. (Baca:Nasib Kepala Sekolah Tak Lolos Lelang Jabatan)
SYAILENDRA
Berita Lainnya: