TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Divisi Penerimaan Permohonan Edwin Partogi mengungkap temuan lainnya soal pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS). Menurut dia, setahun lalu di sekolah internasional tersebut ada kasus pemerkosaan yang tidak terekspos. (Baca: Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?)
Dia mengetahui cerita ini dari para orang tua murid. Orang tua murid, kata Edwin, sangat syok ketika pihak JIS mengumpulkan mereka untuk memberi tahu kasus pelecehan seksual terhadap siswa Taman Kanak-kanak JIS baru-baru ini. "Dugaan orang tua tadinya, dikumpulkan terkait dengan kasus pemerkosaan yang dulu," katanya ketika dihubungi, Selasa, 29 April 2014. (Baca: Polisi Temukan Lokasi Pelecehan Lain di JIS)
Kasus pemerkosaan yang terjadi pada 2013 itu rupanya sudah menjadi buah bibir bagi beberapa orang tua murid. Kasus itu tidak terekspos karena tidak ada tuntutan hukum sama sekali. "Hanya beberapa orang tua saja yang tahu," ujar Edwin. (Baca: JIS Pernah Tolak Harga Sewa Lahan Naik dari Rp 733)
Namun, dalam wawancara khusus dengan Tempo, Jumat, 25 April 2014, Kepala JIS Timothy Carr mengatakan baru menerima satu laporan kekerasan seksual terhadap siswanya. "Hanya itu yang kami tahu. Kami harap tak ada lagi," ujar Carr. (Baca: Cara Perusahaan Rekrut Tersangka Sodomi di JIS)
Polisi telah menetapkan lima tersangka dalam kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswa TK JIS. Mereka adalah Afriska, Syahrial, Zaenal, Agun Iskandar, dan Virziawan Amin. Satu tersangka lagi, Azwar, bunuh diri dengan minum cairan pembersih di Polda Metro Jaya pada Sabtu, 26 April 2014.
ATMI PERTIWI | ANGGRITA DESYANI | PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS
Olga Syahputra Kena Meningitis, Ini yang Terjadi