TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Jakarta ingin memiliki pelabuhan dan bandara sendiri. Hal tersebut diungkapkan Basuki seusai menerima Oentoro Surya dari PT Marindo Bahtera Development.
"Sekarang kemungkinannya terbuka," kata dia di Balai Kota, Rabu, 7 Mei 2014. Apalagi, menurut Ahok saat ini sudah ada kajian terhadap pembangunan pelabuhan di Jakarta Utara. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, perusahaan tersebut pernah menyampaikan proposalnya ketika Sutiyoso menjadi gubernur DKI Jakarta. (Baca: Ahok Ingin Bus Transjakarta Bermerek Terkenal)
Namun masih perlu dilakukan pembahasan mendalam, terutama dalam soal saham yang bisa dimiliki oleh Pemprov DKI. "DKI pingin-nya jatah preman. Jadi kami kasih izin tapi nanti DKI punya saham berapa," kata Ahok. "Namanya jatah preman kan. Boleh dong."
Berdasarkan rencana yang disampaikan Oentoro, pelabuhan tersebut akan dibangun di dekat Pelabuhan Tanjung Priuk. Tepatnya di sekitar Ancol, Jakarta Utara, karena posisinya paling cocok. Pembangunan bandara bisa dilakukan di kawasan Marunda. Terkait dengan pembangunan ini, masih diperlukan izin dari pemerintah pusat. (Baca: Jokowi Cuti, Ahok: Nanti Bakal Ada Mutasi)
Keinginan Jakarta untuk memiliki pelabuhan dan bandara sendiri, kata Ahok, agar Ibu Kota negara ini bisa memiliki pendapatan tambahan. "Supaya DKI Jakarta kaya, punya Rp 150 triliun. Bus bisa kami gratisin deh," kata dia.
NINIS CHAIRUNNISA