TEMPO.CO, Pekalongan - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan, Masriah, mengatakan Chandra Saputra bukan warga daerah eks Karesidenan Pekalongan. Menilik kartu tanda penduduknya, kata dia, Chandra adalah warga Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Chandra adalah caleg gagal yang memutuskan menjual ginjalnya untuk membayar utang.
"Dia maju jadi caleg DPRD Pekalongan setelah sekian lama menjadi asisten anggota DPR di dapil Jawa Tengah," katanya, Kamis, 15 Mei 2014. (Baca: Chandra, Caleg Gagal Berniat Jual Ginjal )
Angota DPR yang dimaksud adalah Sutarip Tulis Widodo. Tulis adalah anggota Komisi V DPR periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Tengah 10 (meliputi Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Batang). Tulis juga anggota Fraksi Demokrat di DPR.
Dalam Pemilu 2014, Tulis kembali mencalonkan diri dari daerah pemilihan Jateng 10. Warga Candisari, Kota Semarang, itu mendapat nomor urut satu. Diduga Chandra mendaftar sebagai calon legislator di Kabupaten Pekalongan dengan mendompleng kepopuleran Tulis.
Chandra terdaftar sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Pekalongan di daerah pemilihan 4 (meliputi Kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto, dan Siwalan). Chandra mendapat nomor urut tujuh. "Bukan nomor buncit. Di daerah pemilihan 4 ada sekitar sepuluh atau sebelas caleg," ujar Masriah.
Dari 45 kursi di Kabupaten Pekalongan yang diperebutkan dalam pemilu legislatif, Partai Demokrat hanya kebagian jatah dua kursi. Dua kursi itu diduduki Uum Sumiyati dan Edi Abdul Jabar. Uum dari daerah pemilihan 3. Sedangkan Edi dari daerah pemilihan 4, sama dengan Chandra.
Selama persiapan menghadapi pemilu legislatif, Masriah mengaku baru sekali bertatap muka dengan Chandra. Di mata Masriah, Chandra tampak bersemangat meraih kursi di DPRD Kabupaten Pekalongan. "Hanya sekali ketemu. Sudah itu koordinasi hanya via telepon," kata Masriah.
Meski dinyatakan sangat antusias dalam pemilu legislatif, Chandra ternyata jarang menampakkan batang hidungnya di daerah pemilihannya selama masa kampanye. Masriah mengaku tidak tahu cara Chandra bisa mendapat suara hingga sekitar 1.500. "Tim suksesnya siapa saja saya tidak tahu," ujar Masriah. (Baca: Caleg Jual Ginjal Hanya Raup 1.500 Suara)
Warga Kabupaten Pekalongan, Akrom Hazami, mengaku tidak pernah mendengar nama Chandra Saputra. "Mungkin pernah berkampanye, tapi saya tidak hafal. Sebab, calegnya banyak sekali," kata Akrom saat dihubungi Tempo.
DINDA LEO LISTY
Berita Terpopuler
Anak Menteri Pinjamkan Rp 10 Miliar, OB: Bohong!
Pinjamkan Rp 10 Miliar ke OB, Anak Menteri Ngawur
Setelah Sutan Tersangka, KPK Incar Anggota DPR Lain