TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, untuk menghadapi arus balik, pihaknya menyiapkan angkutan malam hari berupa Transjakarta dan non-Transjakarta. Ini terutama untuk memudahkan warga Jakarta yang baru sampai terminal pada waktu malam hari. (Baca: Transjakarta Tetap Beroperasi Selama Lebaran)
"Amari atau angkutan malam hari Transjakarta sudah beroperasi terus 24 jam di koridor 1, 3, dan 9. Amari non-Transjakarta disiapkan semua khususnya di terminal utama," katanya, Jumat, 1 Agustus 2014. Terminal utama yang dimaksud adalah Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Pulogadung. (Baca juga: Strategi Ini Disiapkan Kemenhub pada Mudik 2015)
Menurut Akbar, angkutan malam hari akan stand by di terminal-terminal tersebut untuk mengantar warga yang baru tiba di terminal pada malam hari. "Jumlahnya disesuaikan dengan permintaan penumpang," ujarnya.
Pihaknya hanya meminta agar para operator bisa menyediakan juga angkutan bagi penumpang untuk pulang ke rumahnya. Angkutan yang beroperasi hingga malam hari di antaranya bus kota, Kopaja, Koantas Bima, KWK, dan mikrolet. Tujuannya pun, kata Akbar, beragam. Mulai ke sekitar dalam Kota Jakarta sendiri hingga ke luar Jakarta, seperti Cileungsi dan Depok.
Meski mengupayakan ketersediaan angkutan malam hari, Akbar menuturkan, tak ada petugas yang disiagakan khusus untuk mengamankan angkutan ini. Hanya, dia memastikan selalu ada petugas yang berpatroli 24 jam di terminal-terminal.
Diperkirakan, kata Akbar, puncak arus balik akan terjadi besok, Sabtu, 2 Agustus 2014. "Karena rata-rata mereka mulai pulang hari Jumat ini dan baru tiba di Jakarta besok," katanya.
Puncak arus balik, menurut Akbar, terutama bagi angkutan darat seperti bus kota dan sepeda motor. Namun hingga saat ini pihaknya masih melakukan akumulasi penghitungan bagi warga yang telah tiba kembali di Jakarta. "Arus balik sudah terjadi sejak H+1 Lebaran, kami masih hitung jumlah pemudiknya."
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler
Jadi Petugas Gadungan, Dua Pengemis Terancam Bui
Liburan di Ragunan, Kakek Terpisah dari Rombongan
Arus Lalu Lintas ke Ragunan Macet
Kisah Pemudik Tertinggal Kereta Gara-gara KRL