Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raprindo Diduga Telah Perdaya Calon Karyawan

Editor

Suseno TNR

image-gnews
TEMPO/Imam Yunni
TEMPO/Imam Yunni
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Polisi telah menangkap Johan, 21 tahun, pemuda yang dituduh membunuh dua karyawati PT Rajawali Prima Indonesia (Raprindo) yang beralamatkan di Jalan Keamanan Nomor 14, kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat. Pemuda itu pun sudah mengakui perbuatannya. (lihat: Sakit Hati, Pemuda Bunuh Dua Karyawati

Johan mengaku kesal karena merasa dibohongi oleh manajemen Raprindo. Misalnya, Johan dijanjikan uang makan Rp 30 per hari dan akan ditempatkan sebagai pegawai sumber daya manusia. Namun uang yang dijanjikan tidak dia terima. Dia pun diberi tugas sebagai kurir. 

Kekesalan Johan semakin berlipat ganda karena dia harus menyetor uang Rp 600 ribu. Manajemen memang berjanji akan mengembalikan uang itu, namun saat Johan menagih janji itu, manajemen tidak memenuhi permintaannya. (lihat: Bunuh Bosnya, Pemuda Ini Mengaku Puas)

Erna Widyawati, 24 tahun, yang pernah melamar pekerjaan di Raprindo, mengatakan bisa memahami kemarahan Johan meski tidak membenarkan perbuatannya. "Sama dengan Johan, saya pun dimintai Rp 600 ribu oleh kasir perusahaan tersebut," kata Erna saat ditemui Tempo di pusat pertokoan elektronik Glodok, Selasa, 14 Agustus 2014.

Menurut Erna, pada pertengahan Agustus 2014, ia bersama tiga rekannya memasukkan lamaran ke Raprindo. Mereka melamar melalui e-mail Raprindo yang diumumkan di koran. Tak lama, dia dan rekan-rekannya dipanggil Raprindo secara terpisah. "Saat itu saya ditawari bekerja di bank atau perusahaan-perusahaan di Jakarta," kata Erna.

Sehari sebelum Erna meneken kontrak, Raprindo meminta duit Rp 600 ribu. Duit itu, kata Erna, merupakan biaya administrasi yang mesti dipenuhi agar lamarannya dapat diteruskan ke perusahaan-perusahaan yang tengah membutuhkan tenaga kerja.

Waktu itu, duit yang Erna bawa tak cukup. Kepada kasir perusahaan itu, ia mengatakan hanya mengantongi Rp 10 ribu. "Akhirnya dia ambil Rp 10 ribu saya, dan menyuruh saya untuk melunasi Rp 600 ribu keesokan harinya," ujar Erna. Besoknya, Erna melunasi tagihan itu.

Setelah meneken kontrak, Erna dijanjikan manajemen perusahaan upah sebesar Rp 2,4 juta per bulan dengan uang makan Rp 30 ribu per hari. Selain itu, Raprindo pun berjanji akan memberikan Erna pekerjaan paling lambat satu bulan ke depan. Sayangnya, poin terakhir itu tidak tercantum dalam isi kontrak kerja. "Saya cuma dikasih janji lisan saja," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga kasus pembunuhan oleh Johan terjadi, panggilan kerja untuk Erna tak kunjung datang. Ia pernah menanyakan janji itu kepada Raprindo. "Raprindo bilang saya belum bisa ditempatkan karena tingginya persaingan pelamar kerja," ujar Erna.

Akhirnya Erna merelakan Rp 600 ribu miliknya. Ia tak lagi menagih janji Raprindo dan memiilih bekerja sebagai karyawan toko elektronik di Glodok. Dia tak berniat melaporkan hal tersebut kepada kepolisian. Alasannya, selain karena isi kontrak tak menyebutkan dia akan menerima pekerjaan dengan cepat, dia juga tak ingin ikut campur dalam perkara pembunuhan di Raprindo.

PERSIANA GALIH

Berita lain:
Ahok Gandeng Chandra Hamzah Benahi Kasus Hukum DKI 

Rabu, Polisi Gelar Perkara Lamborghini Hotman Paris

BMKG: Jakarta Hujan Lagi, Malam Ini 

Produser Metro TV yang Hilang Sudah Ditemukan  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

17 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

18 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.