TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi mendapat reaksi keras dari mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berunjuk rasa menolak kenaikkan harga BBM.
Menurut koordinator aksi, Bachroin, kenaikan harga BBM menjadi prestasi yang buruk untuk kepemimpinan Jokowi-JK yang baru seumur jagung. "Dalam kondisi harga minyak mentah dunia yang terus turun, pemerintahan Jokowi- JK malah menaikkan harga BBM" ujarnya.
Bachroin juga menuturkan menaikkan harga BBM jelas bukan merupakan kebijakan yang memihak pada rakyat. Pemerintah seharusnya membuat jalan keluar lain, yaitu mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang banyak dimiliki oleh orang kaya.
"Kami menolak keras kenaikan harga BBM yang akan menyengsarakan rakyat Indonesia. Jika pemerintah tetap memaksakan kebijakan ini, tidak ada jalan keluar selain menurunkan rezim Jokowi-JK," ujarnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Ir Juanda mengarah ke Lebak Bulus dan sebaliknya terpantau padat merayap akibat aksi demo. Banyak pengendara yang mengurangi kecepatan kendaraannya untuk melihat aksi demo. Mahasiswa sempat menghadang truk pengangkut BBM yang melintas, tapi petugas kepolisian berhasil membujuk mahasiswa sehingga truk tersebut kembali berjalan.
MUHAMMAD KURNIANTO
Berita Terpopuler:
Basmi Mafia Migas, Ini Masukan untuk Faisal Basri
Modus Malaysia Kuasai Desa di Perbatasan Indonesia
Ada Apa Menteri Susi dengan Tommy Winata?