TEMPO.CO, Jakarta - 22 Maret, Bintang Betawi mengabari Orang Senang Kampoeng Tjinadi Pasang Lampoe Gas. Lantaran gas di jang baroe di pasang di antero kota pada kampoeng Tjina, semoewanja ada pada koes. Maka ini waktoe pendoedoek di Pinangsia, kampoeng Moeka dan laen kampoeng di kota soedah dapet banjak senang hati karana kampoeng Tjina di pasangin lampoe gas. Sehingga pendoedoek disitoe tida di loepaken oleh kita orang ampoenja Gouvernement.
Lontjat Ke Kereta
[Pemberitaan Betawi 22 MARET 1907]
Saimbang jang hendak poelang dari Tandjoeng Priok ke Betawi tapi tiada poenja oewang akan sewa kereta api soedah toenggoe hingga kereta api berdjalan. Laloe ia lontjat dalam kereta barang dengan maksoed akan naik pertjoemah. Tetapi perboeatannja diketahoei dan sementara sampai di Betawi, ia diserahkan pada politie.
Cursus Baroe
[Pemberita Batavia 22 MAART 1908]
Di roemah makan Hotel des Indes (kamar no 20) di ini waktoe ada tinggal Toean Brackenhoeft, Director of Academy of Languages. Ini toean, pada permoelaan boelan April 1908, hendak boeka satoe cursus oentoek orang orang bangsa Tjina, Melajoe, dan Djawa. Pada ini cursus, toean itoe tanggoeng jang dalam tempo satoe taon moerid moeridnja bisa pande bitjara Inggris atau Duitsch.
Melawan
[Pembrita Betawi 22 MAART 1910]
Sarkam jang moesti melakoekan hoekoemannja ketika hendak ditangkap oleh wijkmeester soedah melawan hingga politie moesti menggoenakan kegagahan. Pada badan si Sarkam adalah tanda kegagahannja.
Kedjepit Machine
[Pembrita Betawi 22 MARET 1912]
Pada pertjitakan Firma Kolff, ada soerang Tionghoa jang bekerdja di sitoe telah mendapat tjilaka. Tangannja telah termasoek di antara machine tjitak sehingga mendapat loeka parah.
EVAN | PDAT