TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek bakal menambah uang jaminan kartu sekali jalan atau single trip yang digunakan untuk naik kereta.
Direktur Operasi dan Pemasaran Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, penambahan dilakukan agar kartu single trip yang dipegang oleh penumpang tetap terjaga dan tidak hilang. "Jaminannya jadi Rp 10 ribu, dari sebelumnya Rp 5.000," kata dia di Stasiun Juanda, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2015.
Dwiyana mengatakan, penambahan itu dilakukan bukan tanpa sebab. Setiap hari, hampir 15 unit kartu sekali jalan yang hilang di tangan penumpang. Padahal, kartu tersebut bakal digunakan lagi untuk penumpang lain yang bakal menggunakan kereta. Akibatnya, PT KCJ mesti mencetak ulang kartu-kartu tersebut.
Penambahan itu bertujuan agar penumpang lebih bertanggung jawab terhadap pemakaian kartu tersebut. Dwiyana menolak jika PT KCJ dianggap sengaja mencari untuk karena banyaknya penumpang yang kerap menghilangkan kartu. "Justru kalau hilang kami malah repot memperbanyak, karena pemenang tender kartu itu dari luar negeri," ujar dia.
Soal kartu single trip, Dwiyana menyatakan jika PT KCJ awalnya berniat menghapus sistem kartu sekali jalan tersebut. Namun itu tidak jadi dilakukan lantaran potensi pasar penumpang single trip yang cukup tinggi. Sebagian besar pengguna kartu sekali jalan itu biasanya penumpang baru yang kerap naik kereta pada akhir pekan saja.
Perbandingannya mencapai 70:30. Artinya 30 persen pengguna kereta api setiap pekan merupakan pemakai kartu single trip. Karakteristik penggunanya juga dianggap berbeda dengan pengguna kartu multi trip yang memanfaatkan jasa kereta api pada Senin hingga Jumat.
Sebagian besar penumpang sekali jalan itu menggunakan kereta untuk berlibur atau mencari pengalaman baru. "Mereka ini biasanya kerap pergi berkelompok , jadi ada potensi pasar yang tidak bisa diabaikan begitu saja," kata dia.
DIMAS SIREGAR