TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejalan kaki tewas tertabrak kereta barang dengan tujuan Tanah Abang-Rangkas sekitar pukul 13.45 WIB. Hingga kini belum ada petugas kepolisian yang datang. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di kedua arah, dari gedung DPR menuju Palmerah dan sebaliknya.
Menurut saksi mata, Randi Indra, korban baru saja turun dari Kopaja 86 jurusan Lebak Bulus-Kota dan hendak menyeberang ke arah Pasar Palmerah. "Yang mau lewat ada dua kereta di dua jalur berbeda. Tapi ketika kereta pertama baru lewat dia (korban) tetap menyebrang berbarengan dengan kereta kedua yang kewat," kata Randi di lokasi kejadian, Jumat, 8 Mei 2015.
Petugas jaga palang pintu pintu perlintasan PGL 43 Kompas, Suparman, mengatakan dia dan beberapa warga sudah berusaha memperingatkan korban bahwa kereta akan datang dari dua jalur. "Saya juga sudah teriaki, tapi mungkin dia tidak dengar," katanya.
Korban tertabrak tepat di moncong kereta batu bara yang sedang melintas. Korban yang belum diketahui identitasnya tersebut mengalami luka parah di bagian kaki. Wajahnya penuh dengan darah.
"Korban sempat masuk ke dalam kolong kereta dan terseret 30-40 meter. Tewas di tempat," kata dia.
Polisi belum terlihat di lokasi kejadian, sehingga jenazah korban belum dievakuasi dari lokasi kejadian. Identitas korban juga belum diketahui. Ciri-ciri korban merupakan pria berusia paruh baya dengan rambut beruban, membawa sebuah tas selempang, dan memakai sepatu pantofel berwarna hitam.
Banyak warga sekitar yang berkerumun untuk melihat jenazah korban. Saat ini jenazah korban masih tergeletak di pinggir rel kereta dan ditutupi selembar kertas koran.
ROSALINA