TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok bakal merevitalisasi Taman Hutan Raya (Tahura) di Kecamatan Pancoranmas, Depok, tahun 2016. Rencananya, setelah dilakukan revitalisasi, lahan seluas 6 hektare tersebut bakal dijadikan obyek wisata dan taman kota.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Wijayanto menjelaskan, revitalisasi Tahura diproyeksi bakal menjadi taman yang berfungsi sebagai sarana edukasi, rekreasi, dan paru-paru kota.
Revitalisasi Tahura, yang sebelumnya dinamakan Cagar Alam Depok, bakal menghabiskan anggaran Rp 20 miliar yang diserap dari APBD kota dan provinsi. "Nantinya akan melakukan penataan tanaman dan pembuatan jogging track di lokasi itu. Target tiga tahun untuk merevitalisasinya," ucap Wijayanto, Minggu, 10 Mei 2015.
Untuk langkah awal, BLH telah menata bagian luar Tahura dengan menambah 25 jenis tanaman baru. Sebelumnya, ujar dia, sedikitnya ada 80 jenis tanaman yang berbeda. Bahkan ada tanaman yang usianya mencapai ratusan tahun.
"Untuk langkah pertama, dua bulan ini dilakukan penanaman dan perawatan saja," tuturnya.
Saat ini, kata dia, Depok sedang berusaha mengejar target ruang terbuka hijau (RTH) hingga 30 persen dari luas Kota Depok atau 20 ribu hektare. Hingga saat ini, luas RTH di Depok baru mencapai 16,63 persen dari target yang ingin dicapai, dengan rincian 10,03 RTH publik dan 6,6 persen RTH privat.
"Tahun 2030, Depok menarget sudah mencapai 30 persen, dua tahun lebih awal dari target yang diamanatkan," katanya.
Selain itu, saat ini Depok sedang bernegosiasi dengan pemilik lahan pemancar RRI di Sukmajaya agar bisa memanfaatkan lahan seluas 80 hektare di lokasi itu untuk dijadikan RTH.
"Saat ini luas RTH belum ideal. Apalagi konsep Depok sebagai kota jasa dan niaga," ujarnya.
IMAM HAMDI